Mohon tunggu...
Furqon Jamil
Furqon Jamil Mohon Tunggu... Human Resources - Tukang Ngomong di Bukit Vista

Halo, Aku Furqon. Salam kenal semuanya. Aku hobi untuk menulis dan menjelajahi dunia. Semoga tulisan ku dapat menginspirasi kalian ya!

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Masa Depan Industri Teknologi, Cerah atau Suram?

3 Maret 2023   07:00 Diperbarui: 6 Maret 2023   15:56 1002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Halo Pecinta Teknologi,

Belakangan ini pasti kalian udah gak jarang dengar ada banyak tech companies melakukan PHK kepada karyawannya. Sangat disayangkan ya. Tapi, teman-teman tahu gak alasan mengapa industri teknologi bisa seperti itu?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kemarin aku dan tim Bukit Vista menggelar sebuah acara diskusi dengan para CEO dan Ketua Organisasi yang bergerak di bidang tech untuk membahas hal tersebut.

Ada apa dengan industri teknologi?

Ya, ini akan menjadi pertanyaan setiap pengamat industri teknologi setelah melihat banyak perusahaan teknologi yang di-PHK. Namun, benarkah industri teknologi akan runtuh karena hal tersebut? CEO Mamikos, Maria Anggit, tidak berpikir demikian. Dia menyatakan bahwa industri teknologi sekarang berkembang lebih besar dari sebelumnya dan pasarnya menjadi lebih efisien dan berkesinambungan. Salah satu parameter yang bisa kita lihat adalah saat ini konsumen memiliki banyak sekali pilihan layanan untuk memenuhi kebutuhannya.

CEO Qasir, Rachmat Anggara, membenarkan apa yang dikatakan Anggit. Ia menambahkan, saat ini perusahaan teknologi mulai lebih fokus pada pertumbuhan pendapatan sebagai metriks keberhasilan utamanya, tidak lagi berpatok pada pertumbuhan pengguna. Mengambil perspektif lain, CEO Rakamin Academy - Andika Deni - mengatakan pasar teknologi memang sedang tumbuh, tetapi pasokan SDM tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Itulah sebabnya perusahaan teknologi bersaing secara kompetitif dalam mempekerjakan sebanyak mungkin orang untuk mendapatkan talenta terbaik , sampai mereka menyadari bahwa itu tidak sepadan. Selebihnya sudah bisa ditebak, perusahaan teknologi menderita overhiring dan harus memberhentikan beberapa karyawan mereka.

Namun, Managing Director Girls in Tech Kuala Lumpur - Elizabete Kalnozola - mengingatkan kita bahwa teknologi bukan hanya ada pada satu industri saja. Memang betul, kita sekarang melihat banyak perusahaan teknologi besar yang melakukan PHK, tetapi sekarang tidak sedikit juga startup teknologi naik yang sedang naik daun. Perusahaan startup tersebut juga bagian dari industri teknologi yang tidak bisa kita hiraukan.

Kesimpulannya, industri teknologi sebenarnya baik-baik saja. Mungkin saat ini industri ini tidak segemilang sebelumnya, tetapi ini hanya siklus normal dari industri mana pun yang semakin matang.

Oke, apakah lulusan baru masih memiliki kesempatan untuk memulai karir di industri teknologi?

Berdasarkan diskusi panel, kita semua sepakat bahwa prospek industri teknologi ini masih sangat baik. Meskipun demikian, jika kamu adalah orang baru dan tertarik untuk berkecimpung, kamu perlu mengambil langkah lebih karena pesaing mu sekarang datang dari seluruh dunia. Elizabete menyarankan melakukan hackathon sebagaik titik awal. "Cobalah hal-hal baru, jangan takut membuat kesalahan saat kamu dalam fase belajar, disitulah kamu akan belajar paling banyak" pesan Elizabete. Tapi, melakukan hackathon hanya akan meningkatkan hard skill kamu saja. Ada satu hal lain - bisa dibilang - lebih penting untuk dimiliki, yaitu soft skill.

Seperti yang dikatakan Anggit, industri teknologi sekarang sedang terfragmentasi dan diadaptasi menjadi begitu banyak industri. Maka dari itu, memiliki soft skill seperti agile dan adaptif memanglah krusial. Namun Anggit melanjutkan, soft skill terpenting yang harus dimiliki seseorang jika tertarik untuk terjun ke industri teknologi adalah kemampuan active listening. Active listening adalah teknik untuk memahami inti masalah dengan mengamati situasi secara mendalam. Ini adalah keterampilan penting yang harus dimiliki oleh semua orang yang tinggal di lingkungan yang serba cepat sehingga mereka dapat melakukan skala prioritas yang efektif.

Sebagai pelengkap, Angga menambahkan bahwa memiliki growth mindset adalah kunci sukses di industri teknologi seiring dengan perkembangan industri ini dari waktu ke waktu. Memiliki tim dengan pola pikir growth mindset juga akan membantu kamu mencapai lebih dari yang diharapkan. Perspektif unik lainnya datang dari Andika. Ia menyebutkan, mahasiswa universitas unggulan cenderung memiliki ekspektasi yang lebih tinggi bahwa mereka akan “mudah” mendapatkan pekerjaan setelah lulus karena mereka menyandang predikat lulusan kampus elit. Sebenarnya, bukan itu yang terjadi di lapangan. Recruiter akan melihat dan merekrut kamu jika kamu memenuhi keahlian dan atribut yang diperlukan untuk suatu pekerjaan, apa pun latar belakang pendidikan dan universitas kamu. Hal ini sebenarnya sejalan dengan apa yang baru saja Angga sebutkan tentang memiliki growth mindset.

Kesimpulan: Apakah industri teknologi akan hancur pada tahun 2023?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun