Mohon tunggu...
DR.H. FURQON ARIFIN
DR.H. FURQON ARIFIN Mohon Tunggu... Dosen - Kepala Madrasah dan Dosen

Beraktivitas di dunia pendidikan dan keagamaan serta Organisasi Masyarakat Islam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Revolusi Transportasi: Gerbang Tol Nonstop Membuka Jalan Menuju Mobilitas yang Lebih Efisien

29 Mei 2024   11:15 Diperbarui: 29 Mei 2024   11:44 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh  : FURQON ARIFIN

Pemerintah melalui Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan penerapan sistem transaksi tol nontunai nirsentuh Multi Lane Free Flow (MLFF) akan dimulai secara bertahap. "Dari hasil uji coba pada Desember 2023 lalu di ruas tol Bali Mandara masih ada beberapa hal yang harus dievaluasi, termasuk teknis dan manajerial. Saat ini sudah ada solusi dari sisi manajerialnya. Saya optimis MLFF akan diimplementasikan secara bertahap dengan masih single lane atau hibrid masih dengan kartu (e-toll)," kata Basuki di Jakarta, Selasa (28/5/2024). Basuki menjelaskan, pelaksanaan MLFF akan diterapkan secara bertahap, yaitu Single Lane Free Flow (SLFF) dengan barrier dan tapping (hybrid), dilanjutkan dengan masa transisi di mana diterapkan SLFF dengan barrier. (Kompas online 2024)

Di tengah pertumbuhan lalu lintas yang terus meningkat, inovasi dalam sektor transportasi menjadi semakin penting untuk memastikan mobilitas yang lancar dan efisien bagi masyarakat. Salah satu terobosan terbaru yang mengubah wajah sistem transportasi jalan adalah konsep gerbang tol nonstop tau Nirsentuh Multi Lane Free Law (MLFL) yang sekarang sedang diwacanakan untuk diterapkan di akhir 2024.

Gerbang tol nonstop/nirsentuh, atau yang dikenal juga sebagai Multi Lane Free Lane MLFL, telah menjadi solusi yang diadopsi oleh banyak negara untuk mengatasi kemacetan dan meningkatkan efisiensi transportasi jalan. Konsepnya sederhana: pengguna jalan membayar tol mereka secara elektronik tanpa perlu berhenti di gerbang tol fisik. Teknologi yang digunakan Multi Lane Free Flow adalah Global Navigation Satellite System (GNSS) pada aplikasi khusus jalan tol di smartphone. Selanjutnya GPS akan menentukan lokasi yang dideterminasi oleh satelit dan proses map-matching akan berjalan di central system. Saat kendaraan keluar tol dan proses map-matching berakhir, sistem akan melakukan kalkulasi tarif saat kendaraan berhenti di pinti tol maka secara Otomatis saldo unas elektronik akan menyusut. (Kompas.com dengan judul "Apa Itu Pembayaran Tol Nirsentuh? Ini Pengertian dan Cara Kerja MLFF")

Salah satu manfaat utama dari gerbang tol nonstop nirsentuh ini adalah pengurangan waktu perjalanan. Dengan menghilangkan kebutuhan untuk berhenti dan membayar tol secara manual, kendaraan dapat melintas gerbang tol dengan kecepatan yang lebih tinggi, mengurangi kemacetan di sekitar gerbang tol dan mengoptimalkan aliran lalu lintas. Hal ini tidak hanya menghemat waktu bagi pengguna jalan, tetapi juga membantu mengurangi polusi udara karena mengurangi waktu yang dihabiskan kendaraan dalam keadaan berhenti.

Selain itu, gerbang tol nonstop nirsentuh juga memberikan keuntungan dalam hal pengelolaan tol yang lebih efisien. Dengan data transaksi tol yang tercatat secara otomatis, operator tol dapat melakukan analisis yang lebih akurat tentang pola lalu lintas, pemungutan tol, dan perawatan infrastruktur jalan tol. Hal ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik dalam perencanaan dan pengelolaan jaringan jalan tol.

Namun, meskipun banyak manfaat yang ditawarkan oleh gerbang tol nonstop, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah adopsi teknologi oleh pengguna jalan yang belum merata. Meskipun sistem teknologi ini telah menjadi standar di beberapa negara, masih ada sebagian pengguna jalan yang belum terbiasa atau tidak memiliki akses terhadap teknologi yang diperlukan, seperti penggunaan gawai pintar yang belum merata. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kesadaran dan aksesibilitas terhadap teknologi berbasis gawai pintar tersebut, serta memastikan bahwa sistem tersebut dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat.

Dengan demikian, gerbang tol nonstop/nirsentuh menjanjikan revolusi dalam sistem transportasi jalan, membuka jalan menuju mobilitas yang lebih efisien dan berkelanjutan. Namun, untuk mewujudkannya sepenuhnya, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, operator tol, dan masyarakat untuk mengatasi tantangan dan memastikan adopsi yang luas dari teknologi ini. Paling tidak beberapa permasalahan klasik transportasi di negara kita seperti efektifitas waktu perjalanan,kemacetan dan emisi gas buang akan sedikit tereduksi.

Namun meskipun memiliki banyak manfaat, implementasi gerbang tol nonstop/nirsentuh juga menghadapi beberapa kendala, di antaranya sebagai berikut:

1. Biaya Investasi Awal: Pendirian infrastruktur untuk sistem gerbang tol nonstop membutuhkan investasi awal yang besar, termasuk pembelian perangkat teknologi dan perubahan pada infrastruktur jalan tol yang sudah ada. Biaya ini dapat menjadi hambatan bagi otoritas jalan tol atau pemerintah untuk mengadopsi teknologi ini.

2. Kesulitan Teknis: Ada Technical management issue meskipun teknologi untuk gerbang tol nonstop menguntungkan, masih ada tantangan teknis yang terkait dengan integrasi sistem karena sistem ini berbasis gawai pintar maka koneksi internet mesti benar-benar harus diperhatikan, interoperabilitas, dan keamanan data. Pengoperasian sistem berbasis internet dan gawai pintar belum sepenuhnya dikuasai pengguna tol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun