•Doa kepada sesama muslim
وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَحِيمٌ
Dan (orang-orang) yang datang sesudah mereka (mu'minin yang lainnya), mereka berdoa, "Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu daripada kami, dan janganlah Engkau letakkan dalam hati kami rasa dengki terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang. (QS.Al Hasyr: 10)
Tafsir ini menjelaskan bahwa ayat ini berbicara tentang doa umat Islam yang datang setelah generasi sahabat, yang memohon ampunan Allah baik untuk diri mereka sendiri maupun untuk saudara-saudara mereka yang telah lebih dahulu beriman. Tafsir ini juga menekankan bahwa ayat ini menggambarkan pentingnya doa untuk orang lain dan menjaga hati dari kebencian antar sesama Muslim. (Tafsir Jalalain)
Dalam Tafsir Ibn Katsir, disebutkan bahwa doa dalam ayat ini merupakan contoh adab yang baik bagi umat Islam. Ibn Katsir mengungkapkan bahwa ayat ini menunjukkan pentingnya memohon ampunan untuk umat Islam secara umum, bukan hanya untuk diri sendiri, serta menjauhkan hati dari segala bentuk dengki dan iri terhadap orang yang beriman.
Tafsir Al-Qurtubi dalam tafsirnya juga menyebutkan bahwa ayat ini mengajarkan umat Islam untuk berdoa agar hati mereka tidak dipenuhi dengan rasa iri dan kebencian terhadap sesama Muslim. Doa ini adalah doa untuk menyatukan hati umat Islam agar selalu dalam keadaan saling mendoakan dan menjaga ukhuwah Islamiyah.
Kesimpulannya Ayat ini menekankan pentingnya sikap tawadhu' (rendah hati) dan saling mendoakan antara sesama umat Islam, serta menjaga persatuan dan kesatuan hati. Selain itu, doa ini juga menunjukkan nilai besar tentang pentingnya mendoakan orang yang telah meninggal sebagai bentuk penghormatan dan kasih sayang.
2.Membaca surat Yasin atau bacaan Qur’an untuk orang yang telah wafat merupakan anjuran / perintah Nabi Muhammad Saw
يس قَلْبُ الْقُرْآنِ, لَا يَقْرَؤُهَا رَجُلٌ يُرِيدُ اللهَ وَالدَّارَ الْآخِرَة إِلَّا غُفِرَ لَهُ, فَاقْرَؤُهَا عَلَى مَوْتَاكُم
Yasin adalah jantungnya Al Quran, tak ada seorangpun yang membacanya dengan berharap ridho Allah dan kebahagiaan di hari akhir, kecuali ia akan diampuni, maka bacakanlah surat Yasin untuk orang yang meninggal diantara kalian. (HR. Ahmad [5/26], Abu Dawud [3121], Nasai [1074], Baihaqi [3/383], Ibnu Majah [1448], Al Hakim [1/565/], Ibnu Hibban [3002], Thobroni [510]).
حَدَّثَنَا أَبُو الْمُغِيرَة حَدَّثَنِي الْمَشِيخَةِ أَنَّهُمْ حَضَرُوا عُضَيْفَ مِنَ الْحَارِثِ الثَّمَالِي حِيْنَ اشْتَدَّ سَوْقُهُ فَقَالَ هَلْ مِنْكُمْ أَحَدٌ يَقْرأُ يس ؟ قَالَ فَقَرَأَهَا صَالِحُ بْنُ شُرَيْحٍ السَّكُونِي فَلَمَّا بَلَغَ أَرْبَعِينَ مِنْهَا قُبِضَ, قَالَ فَكَانَ الْمَشِيحَةُ يَقُوْلُوْنَ إِذَا قُرِئَتْ عِنْدَ الْمَيِّتِ خُفِّفَ عَنْهُ بِهَا