Mohon tunggu...
AHMAD FURQON
AHMAD FURQON Mohon Tunggu... profesional -

anak pulau yang ingin berbuat sesuatu untuk pulaunya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kepulauan Seribu Krisis Air Bersih

10 September 2012   07:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:41 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memasuki musim kemarau, sejumlah wilayah di Kepulauan Seribu mengalami gangguan air bersih. Wilayah yang paling terasa akan dampak kekeringan adalah Kecamatan Kepulauan Seribu Utara. Sejumlah langkah pun dilakukan agar kebutuhan warga akan air bersih, tetap tersedia.

Bupati Kepulauan Seribu Achmad Ludfi mengungkapkan, kebutuhan akan air bersih paling terasa di Kelurahan Pulau Panggang dan Kelurahan Pulau Kelapa. Keduanya masuk wilayah Kecamatan Kepulauan Seribu Utara. Sedangkan untuk wilayah Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan yakni Kelurahan Pulau Tidung.

"Kabupaten sudah mengambil langkah penanggulangannya, misalnya meminta PT CNOOC membantu air bersih untuk warga di Pulau Panggang dan Pulau Kelapa," ujarnya kepada beritapulauseribu.com, Senin (10/9).

Menurutnya, selain perusahaan minyak lepas pantai itu, pihaknya juga akan meminta bantuan pasokan air bersih dari PDAM dan PT Pembangunan Jaya Ancol yang saat ini telah memiliki pengelolaan air bersih dengan bahan baku dari air laut.

"Kita akan coba meminta bantuan dari dua perusahaan daerah itu. Karena kebutuhan air bersih kini juga dirasakan oleh warga di Pulau Tidung," terangnya.

Kondisi krisis air bersih ini, dikatakan bupati biasa terjadi di pulau pemukiman padat penduduk seperti Pulau Panggang dan Pulau Kelapa. Selama ini kebutuhan air bersih dipasok oleh pengelolaan air bersih dengan teknologi reverse osmosis (RO) yang ada di masing-masing pulau pemukiman.

"Untuk dua kelurahan itu RO tidak mampu memenuhi kebutuhan warga, akibat debit air yang dihasilkan tidak seimbang dengan jumlah warga yang membutuhkan," katanya.

Bupati berharap, kondisi ini dapat cepat berlalu. Namun demikian, dia meminta agar warga lebih bijak menggunakan air. Jika kemarau yang terjadi saat ini berlangsung panjang, bukan tidak mungkin Kepulauan Seribu akan kesulitan air bersih.

"Jadi kita lebih bijak dalam menggunakan air, itu juga berarti membantu persedian air," ujarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun