Ku ambil pena dan mulai mengayunkannya
menarilah ia menulis rangkaian kata dari hatiku
kau adalah pucuk pengharapanku
dalam jarak yang selalu merindu
rindu sendu yang mengharukan kalbu
Wahai rasa yang selalu hadir
rasa yang selalu menghiasi hari hariku
rasa yang tak kunjung redup
dan akhirnya menjadi rindu
kukira api rindu akan padam
nyatanya ia semakin membara
duri duri rindu menusuk hati kecilku
namun aku tahu
apa yang hatiku ingat, tidak bisa di lupakan oleh otakku
sungguh rasa ini
menyiksa jiwa dan batinku
Oleh
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI