Mohon tunggu...
diraja ilmi
diraja ilmi Mohon Tunggu... -

pelajar

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kapitalisme with Conservation

8 Oktober 2014   17:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:53 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel



Istilah kapitalis dengan systemnya yang digunakan oleh Negara-negara maju, berkembang serta miskin dengan konservasi lingkungan yang di elu-elukan oleh Negara maju untuk dikembangkan dinegara berkembang, ibarat minyak dan air. Keduanya mempunyai sifat dan karakter masing-masing. Akan tetapi keduanya dapat disandingkan menjadi satu kesatuan yang harmonis.

Secara harfiyah pemaknaan kata kapitalisme berbeda, akan tetapi secara makna pengertiannya sama. "capitalism. an economic and political system in which a country’s trade and industry are controlled by private owners for profit, rather than by the state." (Oxford Dictionaries. Retrieved 4 January 2013).

"Capitalism, as a mode of production, is an economic system of manufacture and exchange which is geared toward the production and sale of commodities within a market for profit, where the manufacture of commodities consists of the use of the formally free labor of workers in exchange for a wage to create commodities in which the manufacturer extracts surplus value from the labor of the workers in terms of the difference between the wages paid to the worker and the value of the commodity produced by him/her to generate that profit." (Chris Jenks.Core Sociological Dichotomies.).

Dari berbagai istilah dan pengertian, kapitalisme mengajak umat manusia untuk berbondong-bondong mencapai taraf kehidupan yang jauh lebih dalam katagori harta kekayaan dengan berbagai macam jenis kekayaan. Untuk mencapai taraf kehidupan yang layak menurut paham capitalist ini, maka untuk mencapai taraf tersebut munculah istilah ekonomi “Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan modal yang sedikit”. Banyak kejadian sejarah tentang peningkatan tarap hidup manusia diantaranya Revolusi Industry di Perancis 1789–1799 dan Revolusi industry di Eropa Abad 19. Latar belakang dari kedua kejadian bersejarah tersebut adalah tentang pencapaian tarap hidup yang jauh lebih baik lagi.

“Pencapaian hidup” tersebuttercapai dengan sangat mengagumkan. Hal ini ter-manifestasikan dengan munculnya pembagian kasta Negara, yaitu Negara Maju, Negara Berkembang dan Negara Miskin. Dibalik perkembangan tersebut ada permasalahan yang sangat menagancam manusia, yaitu permasalahan lingkungan yang ditimbulkan oleh pengabaian lingkungan hidup sebagai satu bagian dari pencapaian kehidupan yang jauh lebih baik lagi.

Akhir akhir ini munculah istilah global Warming, Efect rumah kaca dan banyak istilah lainnya untuk memperindah istilah kerusakan lingkungan. Sampai diadakannya pertemuan internasiaonal untuk membahas khusus permasalahan lingkungan di Nusa Dua,Bali,Indonesia pada tanggal3 Desember-14 Desember2007.Dalam diskusi konferensi, ada dua pihak yang menentukan yaknipenghasil emisidanpenyerap emisi. Permasalahan yang sedang ditengahi adalah memberi nilai padakarbon. Selama inipembangkit listriktenagabatu baradinilai lebih murah dibanding pembangkit listrik tenagageothermal, karena karbon yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga batu bara tidak dihitung sebagai biaya yang harus ditanggung. Sementara untuk para pemilik lahan (hutan) yang menjadi penyerap karbon akibatnya harus bertanggung jawab terhadap keberlangsungan lahannya. Maka diperlukan pendapatan bagi pemilik lahan untuk memelihara lahannya. Pemilik lahan biasanya negara-negaraberkembang, sedangkan penghasil karbon adalah negara-negaraindustri maju. Jadi negara-negara berkembang bisa memelihara hutannya dengan kompensasi dari negara-negara maju, sehingga semua pihak bertanggung jawab untuk pengelolaan karbon di bumi. Inilah logika berpikir di belakang kebijakan REDD,reforestationdan CDM”. Konferensi Perubahan Iklim PBB 2007Bali International Convention Center(BICC) Wikipedia.

Setelah tujuh tahun berjalan 2007-2014 tidak ada perubahan yang significant dari hasil konferensi tersebut. Yang tertjadi adalah Negara maju tetap menjadi Negara penhasil karbon terbesar, Negara berkembang menjadi Negara yeng mendapatkan tugas mengurangi emisi dan mengembangkan konservasi alam dan Negara miskin terombang-ambing arahnya.

Banyak tokoh yang berpendapat tentang konservasi lingkungan hidup/ enviromental.

Nova Science Pub Inc. 2003dan gerakan sosial yang luas mengenai masalah konservasi lingkungan dan peningkatan kesehatan lingkungan. Environmentalisme mendukung pelestarian, restorasi dan / atau perbaikan lingkungan alam, dan dapat disebut sebagai sebuah gerakan untuk mengendalikan pencemaran atau melindungi keanekaragaman tumbuhan dan satwa.[4]"Environmentalism - Definition and More from the Free Merriam-Webster Dictionary". Merriam-webster.com. 2010-08-13. Diakses 2012-06-20Untuk alasan ini, konsep-konsep seperti etika lahan, etika lingkungan, keanekaragaman hayati, ekologi dan hipotesis biophilia hipotesis merupakan hal yang dominan.

Pada inti nya, environmentalisme adalah upaya untuk menyeimbangkan hubungan antara manusia dan berbagai sistem alam di mana manusia bergantung sedemikian rupa sehingga semua komponen mendapat perlakuan yang sesuai untuk kelestariannya. Lingkungan hidup dan masalah lingkungan sering diwakili oleh warna hijau,[5] Cat Lincoln (Spring 2009)."Light, Dark and Bright Green Environmentalism". Green Daily. Diakses 2009-11-02.

Pada prakteknya, environmentalism berkaitan erat denganekologi, sebab ekologi menyediakan informasi tentang bagaimana kerusakan lingkungan mempengaruhi mahluk hidup dan bagaimana cara memperbaikinya.

Salah satu contoh pertama adalah orang-orangBishnoisdiRajasthan, India, yang rela mati demi mencegah penebangan pohon-pohon di desa mereka atas perintah raja.

Beberapa tokoh modern adalahJohn MuirdanHenry David Thoreau. Thoreau tertarik akan hubungan antara manusia dan lingkungan hidup dan mempelajari hal ini dengan cara hidup dekat dengan alam dengan gaya hidup sederhana.

Dari beberapa keterangan tersebut, memberikan pembelajaran kepada kita tentang makna dan arti perjuangan pelesetarian lingkungan hidup. Untuk menyikapi dua sistem yang saling bertolak belakang ini, maka harus ada benang merah yang menjadi solusi atas keduanya. Konteks negara Indonesia sebagai negara berkembang, dalam konferensi lingkungan hidup di Bali empat tahun silam ditunjuk sebagai negara yang harus melestarikan lingkungan dengan biaya konservasi yang disubsidi oleh negara-negara maju, harus betul- betul melaksanakan program konservasi yang sesungguhnya, menuntut kepada negara-negara maju atas nilai-nilai konservasi adalah tanggung jawab kita bersama yang tidak gugur oleh pembiayaan semata,sehingga negara maju tetap mengesampingkan aspek pelestarian lingkungan hidup dan yang paling utama adalah pemahaman nilai-nilai lingkungan hidup, cara melestarikan lingkungan hidup, penanganan permasalahan lingkungan hidup, serta aksi nyata dalam merawat, menjaga dan melestarikan lingkunga hidup, harus di wajibkan kepada masyarakat indonesia. Hal terkecil yang bisa pemerintah lakukan adalah memasukan Kurikulum berbasis lingkungan di tingkatan sekolah Dasar, Menengah,Atas dan Perguruan Tinggi. Mewajibkan dan menegaskan bagi seluruh pihak penguasaha untuk tidak mengesampingkan nilai-nilai lingkunagan hidup. Dan yang paling utama adalah negara harus tegas dalam menyikapi permasalahan lingkungan.

Permasalahan lingkungan bukanlah permasalahan beberapa pihak, kementerian linkungan hidup, komunitas lingkungan, Lsm serta masyarakat desa yang memang sudah menjalankan nilai-nilai lingkungan hidup secara turun temurun. Permasalahan lingkungan adalah permasalahan umat manusia.

Mari kita lakukan dari hal yang terkecil. Jangan muluk-muluk, lancar berdialektika di publik serta pintar menulis dan komentar tentang permasalahan lingkungan hidup, mari kita tidak membuang sampah dan limbah sembarangan,tidak membuang air hujan lansung ke laut (konsep saluran air rumah), menanam pohon serta merawatnya dan mengajak orang-orang di lingkaran kita untuk peduli akan hal ini.

Salam lestari....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun