Real Madrid Optimis Menang pada Musim 2020/21 Liga Champions

Hallo Penggemar Sepak Bola di Seluruh Dunia.

Real Madrid satu grup dengan finalis Liga Europa musim kemarin usai hasil drawing Liga Champions pada Kamis (1/10) mulai jam 22:00 WIB di Studio RTS di Geneva, Swiss. Selain itu Los Blancos juga satu grup dengan dua tim lain yang berpotensi menyulitkan langkah mereka. Tapi Zinedine Zidane akan cukup optimistis bisa lolos ke 16 besar.

Real Madrid dan Liga Champions, nama keduanya sudah hampir identik satu sama lain. Real Madrid adalah 13 kali juara Eropa pada Liga Champions. Namun nama Los Blancos justru sangat terkenal dalam beberapa tahun terakhir setelah menjadi juara berturut - turut tiga kali pada tahun 2016 sampai 2018 dan menjadi juara juga pada 2014.

Dalam acara drawing Liga Champions yang berlangsung pada Kamis Malam. Real Madrid selaku tim unggulan Grup B satu grup dengan juara Ukraina Shakthar Donestk, kemudian bertemu juga sama finalis Liga Europa musim kemarin Inter Milan asal Serie A dan Borussia Moenchengladbach asal Bundesliga. Komposisi satu tim pada Grup B itu tidak terlalu mengkhawatirkan bagi Zinidine Zidane.

Sayang sekali langkah musim lalu (2019-2020) harus terhenti pada babak 16 besar setelah dikalahkan Manchester City dengan agregat 2-4. Skor identik 1-2 untuk leg pertama di Santiago Bernabeu maupun di Etihad Stadium. Tanda - tanda bakal tersisih lebih awal mungkin sudah sedikit terihat saat Los Blancos hanya menduduki urutan kedua penyisihan Grup A, di bawah PSG.

Musim sebelumnya (2018-2019) Real Madrid terhenti pada babak 16 besar oleh tim kejutan musim itu, Ajax, dengan skor agregat 5-3, hasil kemenangan 2-1 di Amsterdam dan kekalahan mengejutkan 1-4 di Santiago Bernabeu. Musim yang ingin mereka kenang dengan baik adalah musim (2017/2018)  saat mereka berhasil menaklukan Liverpool 3-1 di partai final Liga Champions.

Satu - satunya tim di Grup B Liga Champions (2020-2021)  yang bisa membuat Los Blancos kewalahan adalah Inter Milan di bawah asuhan Antonio Conte, seorang manajer dengan taktik brilian dan Inter Milan membuktikan pada musim lalu, tampil di puncak klasemen Serie A untuk pekan- pekan dan bulan - bulan pertama musim sebelum kelelahan membuat mereka turun ke urutan kedua, hanya selisih satu poin saja di bawah Juventus.