Rasanya sudah tidak asing lagi bagi warga Indonesia mendengar kata Lombok. Ya, salah satu pulau yang cukup menarik wisatawan yang berada di daerah Nusa Tanggara Barat. Kali ini saya akan membagi sedikit pengalaman ketika Backpackeran ke Lombok khusunya Gili Trawangan. Untuk yang berencana akan menghabiskan akhir tahun ke pulau ini, semoga info dari saya sedikit membantu perjalanan Anda, khususnya para Backpacker Indonesia.
Stasiun Pasar Senen Jakarta, untuk para Backpacker yang berada di daerah Jakarta stasiun ini bisa menjadi salah satu awal perjalan kita. KA Ekonomi Kertajaya tujuan Pasar Senen – Pasar Turi Surabaya dengan tarif tiket Rp 50.000 yang bisa didapatkan pada situs resminya, kereta berangkat sekitar pukul 15:00 Wib dan sampai di Pasar Turi Surabaya pukul 02:00 WIB. Sesampainya di Pasar Turi para Backpacker bisa beristirahat di stasiun, paginya kita lanjut ke Stasiun Pasar Gubeng dengan angkot line warna hijau yang berada di sebrang stasiun Pasar Turi dengan tarif Rp 4.000. Sampai di stasiun Pasar Gubeng, Backpacker bisa langsung membeli tiket tujuan ke stasiun Banyuwangi. Kereta berangkat pukul 14:00 WIB dan sampai sekitar pukul 19:00 di stasiun Banyuwangi Baru, setelah itu para Backpacker bisa berjalan kaki menuju Pelabuhan Ketapan Banyuwangi . Pelabuhan Ketapang tidak jauh jaraknya dari Staisun Banyuwangi, hanya tinggal keluar staisun dan berjalan ke sebelah kanan.
Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, sesampainya di pelabuhan Backpacker harus membeli tiket kapal Ferry menuju Pelabuhan Gili Manuk Bali dengan tarif Rp 6.000. Kapal tersedia 24 jam dan berangkat setiap 1 jam sekali, kapal berangkat pukul 21:00 dan tiba di Gili Manuk 23:00 WITA (22:00 WIB) ingat ada perbedaan waktu antara WIB dan WITA, perbedaan waktu akan maju sekitar 1 jam. FYI, di Pelabuhan Gili Manuk selalu ada pemeriksaan identitas, jadi tolong untuk membawa KTP. Selanjutnya perjalana akan berlanjut ke Pelabuhan Padang Bai menggunakan Bis dengan tarif Rp 50.000 yang berada di Terminal Gili manuk, dari pelabuhan Gili Manuk Backpacker hanya berjalan kaki saja dan bisa beristirahat di terminal karena Bis ini akan mulai beroperasi pada pukul 1:30 WITA hingga terakhir pukul 17:00 WITA. Akhirnya, Bis ini berangkat pukul 02:00 WITA dan sampainya di Padang Bai pukul 06:00 WITA.
Pelabuhan Padang Bai Bali, akhirnya setengah perjalanan, fiuuh. Selanjutnya para Backpacker akan melanjutkan perjalanan menyebrang ke Lombok yaitu Pelabuhan Lembar dengan tarif Rp 35.000 saja. Sebelum melanjutkan penyebrangan, sebaiknya Backpacker sarapan terlebih dahulu karena penyebrangan bisa memakan waktu 3-4 jam untuk mengurangi dampak angin laut. Pukul 11:00 WITA kapal ferry tiba di Pelabuhan Lembar Lombok (akhirnyaa….), setelah itu melanjutkan perjalanan ke Terminal Mandalika, dari terminal Mandalika Mataram ke Senggigi naik L300 dengan tarif Rp 5.000 (alternatif lain dari Pelabuhan Lembar ke daerah Cakranegara atau Cakra dengan angkutan operasi tarif Rp 15.000 tiba di cakra berganti angkutan menuju Padang Roe Rp 3.000 dan berganti angkutan menuju Senggigi Rp 3.000), atau untuk angkutan lainnya di Pelabuhan Lembar ada mobil pribadi yang memang beroperasi ala rombongan, para Backpacker bisa sharing cost dengan penumpang lainnya supaya lebih murah (kalo saya lebih memilih naik mobi pribadi ini bersama backpacker lainnya, bisa menghemat tenaga juga lho hehe). Okeh.. sesampainnya di Senggigi pukul 14:30 langsung check in di Hotel ala Backpacker di Hotel Elen (cp: beuli wayan 0370693014), harga permalamnya Rp 150.000 tidak jauh lokasinya dari pintu masuk pantai Senggigi.
[caption id="attachment_346157" align="aligncenter" width="300" caption="Pelabuhan Padang Bai, Bali"][/caption]
Pantai Senggigi, tidak jauh dari penginapan para Backpacker bisa berjalan santai untuk menikmati sunset dan suasana malam di Senggigi. Sunset disini memang ditunggu oleh para wisatawan asing yang banyak berasal dari Eropa. Hampir lupa, para Backpacker tidak perlu khawatir untuk mencari makan di Senggigi, disini makanan masih murah dan masih banyak mini market yang harganya sangat wajar, dari Hotel Elen Anda bisa keluar dan ke arah kanan disana terdapat warung nasi yang hmmm… enak, banyak dan pastinya pas untuk kantong para Backpacker. Sebelum melanjutkan ke Gili Trawangan, saran saya untuk membeli makanan cemilan dan minuman di Senggigi ini, lebih muraaaaah!
[caption id="attachment_346152" align="aligncenter" width="300" caption="Sunset Pantai Senggigi"]
Gili Trawangan, wohooo! Gili Trawangan yang terkenal dengan banyaknya turis asng dan Bar Irlandia di sepanjang jalannya, masih ada Gili Meno, Gili Air dan gili-gili lainnya. Untuk menuju ke Gili Trawangan para Backpacker harus menuju Pelabuhan Bangsal terlebih dahulu dari kawasan Senggigi, kalian bisa naik L300 dengan tarif Rp 3.000 atau menggunakan sepeda motor. Sesampainya di Bangsal lanjut menggunakan perahu kecil/jukung dengan tarif Rp 10.000, dan akhirnya sampailah kita di Gili Trawangan ini. Sesampainya di Trawangan para Backpacker akan merasa seperti bukan di Indonesia karena hampir 95% pengunjung Gili Trwangan adalah wisatawan asing (kalian akan merasakannya nanti), di Trawangan bisa menginap di Funny Homestay ala Backpacker. Di Gili Trawangan ini para Backpacker bisa menikmati sunset dan sunise yang indah, dan ada satu Bar yang menarik perhatian saya yaitu Sama-Sama Reggae Bar, Bar yang selalui ramai dan wajib di kunjungi. Untuk makanan disini lumayan mahal kalo kita tidak pintar memilih tempat, seperti yang tadi saya sampaikan kalau disepanjang jalan dipenuhi oleh Bar Irlandia, para Backpacker bisa mencari warkop tepatnya agak masuk ke dalam Gili Trawangan. Sudah sampai di Gili Trawangan tidak lengkap kalo kita tidak menikmati keindahan bawah launtnya, para Backpacker bisa mengambil paket Snorkelling yang disediakan di masing-masing penginapan, ada tiga spot snorkelling yang akan dijelajahi dari masing-masing paket snorkelling.
[caption id="attachment_346162" align="aligncenter" width="300" caption="Sunrise dari Gili Trawangan"]
Itu sedikit informasi yang bisa saya berikan, dan sebaiknya jika ingin melakukan perjalanan ini para Backpacker bisa mengajak rekannya supaya uanga yang dikeluarkan lebih murah. Ini bukan masalah tempat tujuan yang akan kita kunjungi tapi sejauh mana kita dapat belajar dari perjalanan yang akan menuntun kita sampai ke tempat tujuan.
Take your backpack and make a journey unforgettable!! Salam ransel
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H