Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tengah mengalami dilema dalam strategi pengarahan suara untuk pemilu 2024 mendatang. Dari hasil musyawarah, partai berlambang kab'bah tersebut oleh elite mengklaim hasinya mendukung Ganjar Pranowo untuk menjadi bakal calon dan merapat ke PDIP.
Namun, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menemukan fakta yang berbeda. LSI mendata bahwa hanya 28,7 persen pemilih PPP untuk mendukung Ganjar. Â Bagaimana dengan sisanya?
Suara PPP justru berlabuh pada Prabowo Subianto sebesar 48,4% dan pemilih ke Anies sebanyak 20,8%. fenomena tersebut disampaikan oleh peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa.
"Meski dukungan partai sudah ikut bergabung di koalisi Ganjar dengan PDIP, tetapi dilihat dari pemilihnya paling banyak dukung malah ke Prabowo," terang Ardian Sopa dalam lansiran Republika Online.
Gerbong PPP ke Ganjar Kopong?
Penulis mengamati, bahwa kendaraan PPP tidak menjadi penentu bahwa kader akan ikut menjadi penumpang dalam pemilihan Ganjar Pranowo.
Ada beberapa hal yang perlu diamati, yakni pertama terkait integritas hasil musyawarah. Perlu diamati apakah hasil dari pertemuan akbar tersebut benar-benar dari aspirasi dan keputusan bersama kader PPP. Jangan- jangan, ada kepentingan beberapa elite yang justru memaksakan partai untuk mengarah ke PDIP.
Kedua, Perubahan dinamis yang dilakukan kader setelah musyawarah melihat dan mengamati perkembangan dari beberapa bakal calon Presiden. Sehingga, Prabowo menjadi pilihan mayoritas bedasarkan pengamatan, bukan sekedar acuan keputusan musyawarah.
Bagaimana, sahabat Funpol. Apakah Anda melihat pola yang sama? Dengan berbagai update terbaru politik, justru mengarah dukungan mayoritas ke Prabowo Subianto?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H