Mohon tunggu...
Funpol
Funpol Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tumbuh dan Menggugah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anies Baswedan Safari Politik atau Kampanye Politik?

15 Desember 2022   21:45 Diperbarui: 15 Desember 2022   21:52 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source Photo: Detik.COM

Setelah Anies Baswedan melakukan kunjungan safari politik di Aceh pada 2-3 Desember 2022 lalu, respon masyarakat terkait aktifitas tersebut menuai pro dan kontra.
Bahkan, seorang warga sipil melaporkan bakal calon presiden dari partai Nasdem ini ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).

Sebagaimana diberitakan tempo.co, Rahmat Bagja, Ketua Bawaslu mengonfirmasi laporan tersebut. Meski secara pemberkasan belum dapat diterima karena dianggap tidak lengkap.

Yang menjadi perdebatan besar di media sosial, apakah yang dilakukan Anies Baswedan safari politik atau kampanye politik?

Bolehkah saat ini melakukan pencitraan untuk menabung suara lewat kunjungan? apakah kontra dengan aturan KPU dilarang kampanye sebelum dimulainya pemilu?

Mengutip publikasi Komunikasi Politik dan Pencitraan, safari berarti melakukan perjalanan dengan tujuan atau kepentingan yang bermuatan politis.

Hal itu diharapkan dapat mendompleng citra di mata masyarakat. Sehingga sudah dapat mencicil aktifitas sebelum masa kampanye itu sendiri.

Artinya, penulis menyimpulkan safari politik adalah bagian dari trik kampanye. Secara aktifitas menjadi bagian dari menarik simpati masyarakat untuk dipilih menjadi calon presiden pada pemilu 2024 mendatang.

Mendapatkan simpati dan dukungan masyarakat yang diinginkan Anies Baswedan merupakan hal yang cukup umum dilakukan semua tokoh yang mencalonkan.

Namun, hal yang dilakukannya termasuk safari politik saat ini hanyalah menuang air panas meski belum mendidih. Karena secara tersirat maupun secara aturan harusnya menjadi bagian dari kampanye.

Sedangkan kondisi saat ini masyarakat tidak butuh tokoh melakukan pencitraan, tapi solusi dari sekelumit masalah dan kondisi ketidakstabilan ekonomi saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun