Prabowo Subianto sudah menandatangani pemesanan untuk dua buah pesawat Airbus A400M yang berjenis multirole tanker dan transport (MRRT) untuk TNI Angkatan Udara paa tahun 2021. Pesawat yang dipesan pada sela-sela acara Dubai Airshow 2021 dan mulai berlaku efektif pada tahun 2022.
Kontrak yang ditandatangani itu berupa Letter of Intent (LOI) yang bertujuan untuk mengakuisisi lagi empat buah A400M di masa yang akan datang.
"Selain kemampuan taktis dan udara ke udara, A400M akan menjadi nasional dan berperan penting utnuk misi Bantuan Manusia dan Tanggap Bencana." Ujar Menhan yang dikutip oleh Kementerian Pertahanan.
Pelu diketahui bahwa pesawan Airbus A400M adalah pesawat yang memiliki kecanggihan dan kemampuan yang teruji serta tersertifikasi. Dengan penggabungan teknologi yang canggih di abad ke-21 untuk memenuhi kebutuhan angkatan bersenjata saat ini dan mendatang.
Perusahaan Airbus menjelaskan bahwa kemampuan daya jelajah maksimal sejauh 8.900 km dan memiliki luas kargo sebesar 340 meter kubik, dan maksimal muatan mencapai 37 ton.
Selain itu, ruang kargo yang dimiliki A400M ini dapat menampung sembilan palet militer ukuran standar dengan dua palet yang berada di jalur belakang. Secara bersamaan, terdapat 54 tentara yang dapat duduk di kursi samping.
Kelebihan lain yang dapat dilakukan pesawat ini adalah pesawat ini dapat menurunkan pasukan terjun payung dan kargo secara bersamaan. Pasukan terjun payung yang dapat dimuat pun tidak sedikit, sebanyak 116 pasukan lengkap ataupun 66 tandu dan 25 petugas medis dapat diangkut.
Secara mesin, pesawat ini disupport oleh mesin turboprop TP400-D6yang dikembangkan oleh EuroProp International dengan nilai lebih dari 11.000 shp (shaft horse power).
Mesin ini dipilih karena memiliki keunggulan dari segi efisiensi bahan bakar sehingga daya jelajah dan biaya pengoperasiannya bisa lebih terjaga.
Airbus pun mengklaim bahwa pesawatnya ini dapat mengangkut sebagian besar peralatan angkatan bersenjata penting yang tidak tidak muat apabila diangkut dengan pesawat angkut taktis generasi sebelumnya, seperti helikopter berat, kendaraan tempur infanteri, atau eskavator.
