Indonesia menjadi salah satu negara yang dikenal banyak memiliki daerah rawan bencana. Oleh karena itu, tak heran jika Indonesia kerap dijuluki sebagai negeri 1000 bencana.
Julukan tersebut bukan tanpa alasan, letak geografis Indonesia yang dilalui dua sirkum yaitu sirkum pasifik dan sirkum mediterania, diapit dua samudera serta dipengaruhi iklim tropis akibat letak lintangnya, menjadi alasannya.
Gempa yang terjadi di Cianjur pada Senin, (22/11/2022) pukul 13.30 kemaren menjadi salah satu buktinya.
Dalam laporan sementara yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Cianjur, setidaknya ada sekitar 162 orang meninggal dunia, 326 orang luka-luka dan diperkirakan ada 13.784 orang pengungsi. Jumlah ini masih terus bertambah seiring diterimanya laporan tersebut.
Terkait dengan hal tersebut, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan masih akan ada potensi gempa susulan yang akan terjadi pasca gempa bumi pertama di Cainjur.
Menurutnya, dari data yang dikeluarkan BMKG hingga pukul 16.00 kemaren, sudah terjadi 25 gempa susulan. "Masih ada (potensi gempa susulan)," kata Daryono dalam konferensi pers secara daring, Senin (21/11/2022).
Ia juga mengatakan jika pihaknya akan terus memantau terkait dengan gempa yang terjadi di Cianjur untuk menganalisis gempa susulan berakhir.
"Kita akan pantau terus dan sampai besok pagi kita akan hitung, dan akan jadi acuan kita dalam estimasi kapan gempa berakhir. Kalau tengah malam, kita belum bisa hitung sampai kapan peluruhan terjadi," ujar Daryono.
Daryono menjelaskan tentang ada banyaknya gempa susulan dari pergerakan sesar di zona perbatasan Sukabumi, Cianjur, dan Padalarang, lantaran gempa tersebut sebagai gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake). Oleh karena itu BMKG belum bisa memprediksi besaran kekuatan gempa susulan yang akan terjadi.
"Ke depan kita akan terus mendapatkan catatan update gempa susulan. Apakah itu lebih besar? Itu belum kita prediksi karena masih unexpectable. Yang pasti karakteristik gempa dangkal akan diikuti aktivitas gempa susulan yang cukup banyak," kata Daryono.