Bjorka kembali melakukan aksinya, setelah sebelumnya membocorkan data dari MyPertamina, kini menjual data yang menurut nya berasal dari aplikasi PeduliLindungi.Â
Di Postingan terakhirnya di Breached Forum, ia menuliskan "PeduliLindungi adalah aplikasi contact tracing COVID-19 resmi yang dipakai di Indonesia. aplikasi ini dikembangkan oleh Kemenkominfo, yang bekerjasama dengan KPC PEN, Kemenkes, Kemen BUMN, dan Telkom Indonesia. Aplikasi ini awalnya dikenal sebagai Trace Together namun kemudian diganti karena Singapura menggunakan aplikasi dengan nama sama."
Pada file berukuran 48GB terkompresi itu diketahui data yang meliputi nama, email. NIK, nomor telepon, tanggal lahir, device ID, status COVID-19, catatan check in, catatan contact tracing, dan vaksinasi.
Dikabarkan terdapat beberapa tokoh penting di negeri ini seperti data Menkominfo Johnny G Plate, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, serta public figure seperti Deddy Corbuzier pada data sampel yang dapat diunduh secara gratis.
"Data sampel yang ditunjukan di bawah juga termasuk data milik Johnny G Plate, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Deddy Corbuzier." Tulis Bjorka dalam postingannya.
Terkait data PeduliLindungi sebelumnya sudah beberapa kali dibocorkan oleh Bjorka seperti saat ia membocorkan bahwa Luhut Binsar Pandjaitan yang belum mendapatkan booster vaksin COVID-19, tetapi berdasarkan juru bicara Menko Marinves Jodi Mahardika menyatakan LBP sudah divaksin booster pada tanggal 8 Januari 2022
"Pak Menko sudash booster kok. Ada sertifikat vaksin ketiga-nya tertanggal 8 Januari 2022." Terangnya kepada wartawan.
Bjorka menjadi hacker yang paling dicari pemerintah saat ini setelah beberapa kali menjual data dari berbagai aplikasi di internet. Selain PeduliLindungi, terdapat beberapa aplikasi yang dikabarkan dibobol dan datanya dijual seperti data pelanggan Indihome, data registrasi SIM Card, data KPU, daftar surat ke Presiden Indonesia, data pribadi beberapa pejabat publik, dan terakhir data pengguna MyPertamina.
