Mohon tunggu...
Funpol
Funpol Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tumbuh dan Menggugah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Antara Ganjar dan Puan, Akankah PDIP Adil atau Pecah Suara Sebelum Ditampung?

13 Oktober 2022   19:40 Diperbarui: 13 Oktober 2022   19:41 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meskipun kontestasi politik masih terbilang ratusan hari untuk digelar, namun Oktober 2022 menjadi momen pembuka pintu pertama setelah deklarasi partai Nasdem mengusung Anies Baswedan sebagai calon Presiden disusul dengan Ganjar yang diusung oleh Partai PSI.

Bukan hal aneh jika kondisi parpol memanas sebab jelang semester kedua 2022 ini pembahasan media terkait safari maupun diskusi politik sudah digelar secara terbuka.

Jika diamati, ada fakta yang menohok dari Ganjar dan Puan yang memang masih satu rumah, partai PDIP. Tentu di media sudah seringkali dikabarkan bahwa Puan kerap bersafari dan melakukan pertemuan dengan petinggi partai lain seperti Surya Paloh dari Nasdem, Airlangga Hartanto dari Golkar hingga akrab bersama Muhamimin Iskandar  dari PKB yang kebetulan menjadi wakilnya di DPR RI.

Sedangkan, Ganjar kini diberitakan keluar dari daerahnya melakukan lawatan ke 4 provinsi dianggap momentum untuk memperluas jangkar jaringan politiknya. Meskipun, Kader PDIP ini menemui sejumlah Kepala Daerah dan menghadiri acara yang digelar oleh Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama).

Seperti diberitakan di media, Gubernur Jawa Tengah ini telah berkunjung ke Bali, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Kalimantan Selatan.

Namun, lawatannya ini mengundang protes dari rumahnya sendiri. Tempo.co memberitakan, bahwa Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanyo menyebutkan setiap kader partai termasuk Ganjar semestinya izin jika hendak menghadiri undangan Kepada Daerah asal PDIP.

Relawan Ganjar Pranowo sendiri mendesak agar parta PDIP dapat memberikan perilaku adil yang memang menjadi rumah Ganjar dan Puan.

Perseteruan antara keduanya sendiri sudah berlangsung beberapa waktu lalu dimana Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah tidak diundang beberapa kali dalam gelaran acara PDIP di Jawa Tengah bersama Puan Maharani.

Pencapresan yang diusung PSI kepada Ganjar dan Yenny Wahid seakan menjawab bahwa perseturan mereka tidak bisa diredam yang justru semakin membesar. Sedangkan, Puan kini harus merasakan terpaan pemberitaan negatif setelah video viral pembagian kaos dengan wajah kesal dan cemberut ke masyarakat di pasar wilayah Bekasi.

Lalu, bagaimana langkah PDIP sebagai partai pengusung Presiden Joko Widodo ini? mari kita tunggu saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun