Mohon tunggu...
Nawang Sari
Nawang Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Administrasi, Jurusan Ilmu Administrasi Negara.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

BEM FIA UI Gaungkan Program FUNDES 2024, Bawa Isu Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

26 Agustus 2024   01:04 Diperbarui: 26 Agustus 2024   01:24 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Program FIA Untuk Desa 2024 membawakan isu Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Desa Tamansari, Kecamatan Setu, Bekasi, Jawa Barat (dokpri)

Setiap mahasiswa di Indonesia wajib mengamalkan dan mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi baik di lingkungan kampus maupun masyarakat sekitar. Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan tiga kewajiban utama yang menjadi pedoman dalam menjalankan tugas dan fungsi perguruan tinggi dalam masyarakat. Tri Dharma Perguruan Tinggi terdiri atas tiga pilar, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.

Pilar pertama yaitu pendidikan dan pengajaran bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan memiliki etika yang baik. Implementasi dari pilar utama ini yaitu melalui proses belajar mengajar di kelas, praktikum, seminar, dan kegiatan akademik lainnya. Pilar kedua yaitu penelitian yang bertujuan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Beberapa cara yang dapat dilakukan melalui penelitian dasar, terapan, dan pengembangan untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup.

Salah satu aspek penting dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat yang tertuang dalam pilar ketiga. Perguruan tinggi wajib memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memberikan manfaat bagi masyarakat secara nyata. Perguruan tinggi harus dapat memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Indonesia (UI) telah merancang serangkaian program untuk menjalankan pilar tersebut lewat edukasi dan pemberdayaan masyarakat. Mahasiswa FIA UI merancang program ini dengan menggabungkan aspek Pendidikan dan pengajaran yang juga bagian penting dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Salah satu satu inisiatif utama yang diusung yaitu program FUNDES (FIA untuk Desa) yang berada di bawah naungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FIA UI 2024. Tujuan dari program ini yaitu untuk menerapkan konsep Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) melalui serangkaian kegiatan yang melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat. Program FUNDES menggunakan pendekatan metode sosialisasi teoritis dengan praktik langsung ke dalam kehidupan sehari-hari. 

Program FUNDES 2024 tidak hanya fokus pada pemberian materi sosialisasi lewat diskusi, tetapi juga melakukan praktik langsung yang relevan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. Misalnya, program FUNDES 2024 mengajak masyarakat untuk langsung mepraktikan cara-cara pembuatan sanitasi yang bersih dan sehat, mengelola limbah, serta cara menjaga kebersihan lingkungan rumah tangga dengan baik dan benar. Program FUNDES 2024 juga memberikan pelatihan keterampilan langsung kepada masyarakat agar dapat menjadi agen perubahan di lingkungan mereka sendiri. Harapannya, program ini dapat meningkatkan transfer pengetahuan serta keterampilan secara efektif kepada masyarakat.

FUNDES 2024 terdiri dari enam rangkaian kegiatan yang saling berkaitan satu sama lain. Mahasiswa FIA UI merancang keenam program ini untuk mengatasi berbagai aspek sanitasi dan lingkungan. Adapun enam rangkaian kegiatan dari FUNDES 2024 antara lain Setop Buang Air Besar Sembarangan (SeBAB), Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAM-RT), Biopori, Ecobrick, dan Eco Enzyme

Program FUNDES 2024 pertama yang dilakasanakan oleh Mahasiswa FIA  UI yaitu Biopori. Program ini merupakan kegiatan untuk membuat lubang resapan biopori (LRB) untuk meningkatkan daya resapan air tanah. Lubang resapan digunakan untuk mempercepat penyerapan air hujan ke dalam tanah. Ada beberapa manfaat dari lubang resapan ini. Pertama, yaitu mencegah banjir. Lubang resapan biopori dapat mengurangi volume air permukaan yang mengalir dan berpotensi menyebabkan banjir. Kedua, lubang resapan biopori juga berguna mengurangi erosi sehingga dapat menjaga kesuburan tanah dan mencegah terjadinya bencana longsor. Ketiga, lubang ini dapat mencegah kekeringan karena membantu menyimpan cadangan air tanah sehingga ketersediaannya tetap terjaga.

Langkah pembuatan biopori dari FUNDES 2024 yaitu dengan memilih lokasi yang tepat, seperti halaman rumah, taman, atau area terbuka lainnya. Lokasi pembuatan biopori tidak boleh dekat bangunan atau saluran listrik agar dapat berfungsi dengan baik. Tahapan berikutnya yaitu membuat lubang berdiameter 10-15 cm dengan kedalaman 1-2 meter secara tegak lurus. Setelah lubang siap, masukkan sampah organik ke dalam lubang secara berlapis-lapis dan disiram dengan air agar lebih mudah terurai. Setelah terisi penuh, lubang kemudian ditutup dengan tanah atau menggunakan potongan pipa yang telah dilubangi.

Proses pembuatan lubang biopori di SDN 01 Tamansari, Kecamatan Setu, Bekasi, Jawa Barat (dokpri)
Proses pembuatan lubang biopori di SDN 01 Tamansari, Kecamatan Setu, Bekasi, Jawa Barat (dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun