Aku dari setetes air yang hina, kemudian dengan izin Allah SWT aku dapat berjuang bersaing menuju proses kehidupan, lalu Allah SWT memuliakan aku dengan melalui pemilihan diantara yang terbaik, kemudian aku berbulan-bulan berada di rahim Ibu dengan penuh kehangatan dan kasih sayang, kemudian aku harus keluar dengan perasaan takut, tak mengerti apa yang akan kucari, apa yang akan kuhadapi. Begitulah kehinaan diriku, aku adalah hanya Allah yang tahu.
Puisi tatanan bait, yang bersyair indah berdasarkan hati, ide dan semua inspirasinya. Sebagai gambaran diri aktualisasi hati. Salam manis. Folow me Instagram @ngepuisi
Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________
Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]