Mohon tunggu...
Fumofu
Fumofu Mohon Tunggu... -

penulis opini lepas yang memperjuangkan rasionalitas

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengapa Tidak Golput

1 Juni 2014   21:59 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:50 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1401607281554531260

Tidak sedikit orang yang mengatakan "saya golput" atau "saya tidak mendukung salah satu capres".
Bahkan banyak dari mereka yang menganggap tindakan mereka itu sikap seorang profesional. Entah maksudnya di negara ini ada peristiwa pemilihan pemimpin antara Hitler dengan Osama bin Laden atau peristiwa dalam konteks berbahaya macam apa yang membuat mereka berpikiran sebaiknya netral.

[caption id="attachment_309269" align="alignnone" width="960" caption="Potret Kehidupan di Indonesia"][/caption]

Foto diatas adalah sebagian kecil dari gambaran kehidupan masyarakat di Indonesia. Dan ketika ada seorang artis tingkat nasional berkata : "Siapa pun yang akan menjadi presiden, saya juga tidak dapat apa - apa nantinya". Orang tersebut secara logika sedang bersikap dan berkata egois. Orang semacam ini menganggap pemilihan presiden sebagai hal yang menyangkut kepentingan personal atau individu. Kenapa orang yang bisa makan 3 kali sehari, kehidupa mencukupi bisa berkata hal seperti ini tanpa memikirkan kehidupa masyarakat yang masih dibawa standar kehidupan ?

Dasar dari sikap netral atau golput adalah sikap personal masing-masing individu. Sekarang kita katakan orang A golput, orang B, C, D, E dan seterusnya juga golput. Apakah keadaan sikap ini bisa merubah atau membantu menaikan martabat kehidupan di negara ini ? Jawabannya adalah TIDAK. toh mau seratus sampai berapa kali pu mereka golput salah satu dari calon president akan tetap terpilih.

Setidaknya saya mau menganjurkan disini supaya lebih sedikit berperan untuk mereka yang hidup nya masih susah nyari makan, apalagi bayar pajak yang ujung-ujung nya uang itu malah dibelikan ferari oleh seseorang. seburuk-buruknya calon presiden kita, pasti ada salah satu yang lebih baik buat rakyat. masalah yang dialami rakyat jauh lebih besar dari apa yang anda kira. cuma memilih satu yang menurut kalian bagus buat mereka, hal sekecil ini juga bisa membantu mereka yang membutuhkan.

Cari realitas dan gambaran yang sudah ada dan jangan membayangkan hal lebih yang 90% tidak akan terlaksana. Sebagai catatan impresi dan aktual itu dua hal yang berbeda. ketika seseorang menyentuh aktual maka impresi sebagus apapun akan hilang. Biarkan orang baik yang melakukannya untuk kepentingan mereka. orang yang benar-benar baik itu tidak ngomong tapi melakukan sebaik-baiknya yang mereka bisa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun