Mohon tunggu...
FIKRI NAUFAL HAFIDZI
FIKRI NAUFAL HAFIDZI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di salah satu universitasi di Bandung, Jawa Barat (Universitas Pasundan)

Saya memiliki hobi bermain musik, membaca buku dan menulis serta menganalisis suatu buku dan film, kegiatan yang menurut saya menarik untuk di analisis, serta tertarik segala hal tentang seni.

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film "Interstellar" Menurut Pandangan Saya sebagai Penonton

14 Januari 2023   00:44 Diperbarui: 14 Januari 2023   01:00 6461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Film "Interstellar" ini bercerita tentang sekelompok astronot yang mempunyai tujuan ke lubang cacing di dekat planet Saturnus untuk mencari planet baru yang dapat dihuni dan mampu merubah manusia.


Pada film ini terdapat teori ilmiah dan istilah luar angkasa yang walaupun terdengar sulit dan mungkin tak semua orang memiliki ketertarikan akan hal tersebut. Tetapi, penjelasan yang diberikan film ini masih dapat dapat dicerna karena dijelaskan dengan cara yang menarik dan sederhana.


Film ini memiliki sebuah plot twist yang cukup menarik untuk disimak secara langsung ketimbang membaca atau mendengar ceritanya, karena film ini menyuguhkan visual yang menarik karena sutradara dari film ini (Christoper Nolan) sangat idealis dimana beliau selalu membentuk adegan di filmnya serealistis mungkin, seperti lubang hitam yang disimulasikan berdasarkan rumus gravitasi Einstein yang ditulis ulang oleh Kip Thorne.


Film ini juga melibatkan Professor pakar ekamatra asal Institut Teknologi California yang bernama Kip Thorne.
Beragam adegan juga memperlihatkan sisi manusiawi serta emosi yang cukup untuk membawa penonton merasakan apa yang dirasakan oleh pemeran dalam film ini. Para penonton seolah diajak merasakan emosional sekaligus pengalaman perjalanan anggota tim ekspedisi luar angkasa.

Walaupun film ini terkesan terlalu mengedepankan sisi ilmiah dan terkadang memiliki sesuatu yang kadang terasa membingungkan, tetapi film ini juga memiliki percakapan humoris yang dapat membuat penonton tidak terlalu tegang dan pusing ketika menonton film ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun