Mohon tunggu...
FULAN SYEVINURVIANA
FULAN SYEVINURVIANA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pemula literasi

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Struktur Percakapan dan Seluk Beluknya dalam Ilmu Pragmatik

16 April 2023   07:00 Diperbarui: 16 April 2023   07:12 1153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pragmatik adalah salah satu cabang linguistik yang mempelajari bagaimana konteks penggunaan bahasa mempengaruhi makna suatu ucapan atau tuturan. Pragmatik mempelajari hubungan antara bahasa yang digunakan oleh penutur dengan konteks sosial, situasional, dan budaya di mana bahasa tersebut digunakan. Pragmatik mengkaji bagaimana penutur menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, termasuk bagaimana makna diproduksi, diterima, dan diinterpretasi oleh para peserta komunikasi.
Pragmatik membahas konsep-konsep seperti implikatur, referensi, tindakan tutur, koherensi, ketepatan, dan kesopanan dalam komunikasi. Pragmatik juga mengkaji variasi bahasa dalam berbagai situasi komunikasi, seperti penggunaan bahasa formal dan informal, bahasa dalam konteks profesional, dan bahasa dalam interaksi antarbudaya.
Dalam pragmatik, ditekankan pentingnya konteks dalam memahami makna suatu ucapan. Konteks dapat mencakup situasi fisik, tujuan komunikasi, peran sosial penutur dan mitra bicara, serta asumsi budaya dan pengetahuan bersama yang dimiliki oleh peserta komunikasi. Pragmatik menganggap bahwa makna sebuah ucapan bukan hanya bergantung pada makna kata atau kalimat secara isolatif, tetapi juga terkait erat dengan konteks komunikasi di mana kata atau kalimat tersebut digunakan.
Dengan demikian, pragmatik sangat relevan dalam memahami bagaimana bahasa digunakan dalam konteks komunikasi sehari-hari, bagaimana makna dapat bervariasi tergantung pada situasi, dan bagaimana peserta komunikasi berinteraksi secara efektif dengan menggunakan bahasa.

Dalam ilmu pragmatik, struktur percakapan mengacu pada bagaimana pesan dan makna disampaikan antara pembicara (atau penulis) dan pendengar (atau pembaca) dalam interaksi komunikatif. Struktur percakapan dalam ilmu pragmatik melibatkan aspek-aspek berikut:

1. Pembukaan (Opening): Biasanya dimulai dengan salam atau sapaan awal yang umum digunakan dalam budaya atau konteks sosial tertentu. Pembukaan ini dapat berfungsi sebagai tanda perkenalan, pengatur suasana, dan membangun hubungan antara pembicara.
Contoh:
Pembicara 1: "Halo!"
Pembicara 2: "Hai! Apa kabar?"

2. Penyampaian Isi (Message): Bagian ini berisi konten atau pesan yang ingin disampaikan oleh pembicara. Pesan ini dapat berupa informasi, permintaan, pertanyaan, atau ungkapan perasaan. Pembicara menggunakan beragam strategi komunikatif, seperti pernyataan, pertanyaan, atau perintah, untuk menyampaikan pesannya.
Contoh:
Pembicara 1: "Apa kamu tahu jam berapa acara itu dimulai?"
Pembicara 2: "Ya, acara itu dimulai pukul 7 malam."

3. Respon (Response): Respon adalah reaksi atau tanggapan dari pendengar terhadap pesan yang disampaikan oleh pembicara. Respon dapat berupa jawaban, komentar, atau tindakan yang menunjukkan pemahaman atau ketidakpahaman terhadap pesan yang disampaikan.
Contoh:
Pembicara 1: "Apakah kamu bisa mengirimkan laporan itu sebelum tenggat waktu?"
Pembicara 2: "Tentu, saya akan berusaha untuk itu."

4. Penerusan (Follow-up): Bagian ini melibatkan tindakan atau respons tambahan dari pembicara atau pendengar untuk melanjutkan atau mengarahkan percakapan ke arah tertentu. Penerusan dapat berupa pertanyaan lebih lanjut, memberikan informasi lebih lanjut, atau mengubah topik percakapan.
Contoh:
Pembicara 1: "Bagaimana perjalananmu tadi?"
Pembicara 2: "Baik, saya naik kereta. Bagaimana denganmu?"

5. Penutup (Closing): Bagian ini merupakan bagian terakhir dalam struktur percakapan, yang mencakup ucapan penutup atau salam perpisahan. Penutup digunakan untuk mengakhiri percakapan secara sopan.
Contoh:
Pembicara 1: "Baiklah, aku akan pergi sekarang."
Pembicara 2: "Oke, sampai jumpa nanti!"

Struktur percakapan dalam ilmu pragmatik dapat bervariasi tergantung pada konteks sosial, budaya, dan tujuan komunikasi. Pemahaman tentang struktur percakapan yang efektif dapat membantu pembicara dan pendengar berinteraksi secara efisien dan efektif dalam komunikasi sehari-hari.

Heritage, J., & Clayman, S. (2010). Talk in action: Interactions, identities, and institutions. John Wiley & Sons.
Levinson, S. C. (1983). Pragmatics. Cambridge University Press.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun