Mohon tunggu...
Alvilatifahfina
Alvilatifahfina Mohon Tunggu... Guru - Senggang dalam hidup, adalah memahami kehidupan dengan lebih fasih.

Saya adalah seorang guru honorer, yang masih terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Hati Anda Lebih Sering Resah

12 Oktober 2019   09:32 Diperbarui: 12 Oktober 2019   09:51 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seharusnya cerita orang terdahulu, yang telah lebih dulu melewati kehidupan di dunia ini, tidak sekedar menjadi dongeng. Tidak sekedar menjadi cerita pengantar tidur. Lihatlah bagaimana mumi Firaun diketemukan di dasar laut merah dalam keadaan utuh, dan semua itu sudah dijanjikan di dalam al-Qur'an. 

Apakah yang terjadi pada kaum Fir'aun yang memerangi agama Allah. Yang tidak menerima ajaran kebaikan? Yang sombong, merasa apa yang mereka lakukan di dunia tidak dipertanggung jawabkan kelak di akhirat. Mereka ditenggelamkan, di kepung dengan gelombang air laut yang saat itu laksana gunung yang tinggi.

Kehidupan Ini Singkat

Sebagaimana yang termaktub di dalam al-Qur'an, yang salah satunya berbicara tentang kehidupan dunia;

"Kehidupan ini hanya sekedar permainan dan sendagurau"

Jika nanti kita sudah meninggalkan jasad ini, barulah datang perasaan cengang. Sambil menengok ke jasad kita yang membujur kaku. "Naudzubillahi mindzalik", demikianlah kehidupan beranjak dari kita begitu cepat. Tiba-tiba kita melihat bayi yang digendongan sudah berlarian, keesokan harinya remaja, dewasa, menikah, menua dan meninggal. 

Seolah proses itu tidak butuh jeda semua terjadi begitu cepat. Demikianlah kehidupan, selalu membuat kita terkejut. Kehidupan di dunia ini memang sesingkat itu, tidak usah terpukau.

Kehidupan dunia ini, memang diprioritaskan sebagai ladang amal kita, medan ujian yang di akhir nanti kita sama-sama akan menuai hasil dari semua perilaku yang nampak atau disembunyikan. Semua memperoleh timbangannya. Oleh sebab itu, sebagai pengingat diri sendiri dan para sahabat. 

Agar tidak merasa rugi dan menjadi sia-sia, apa yang kita peroleh selama ini. Mari memfungsikan apa yang kita telah ketahui dan peroleh dengan sebaik-baiknya. Agar kita hidup dengan lebih berarti, bermanfaat untuk makhluk hidup lainnya.

Kehidupan dunia ini, memang diprioritaskan sebagai ladang amal kita, medan ujian yang di akhir nanti kita sama-sama akan menuai hasil dari semua perilaku yang nampak atau disembunyikan. Semua memperoleh timbangannya. Oleh sebab itu, sebagai pengingat diri sendiri dan para sahabat. 

Agar tidak merasa rugi dan menjadi sia-sia, apa yang kita peroleh selama ini. Mari memfungsikan apa yang kita telah ketahui dan peroleh dengan sebaik-baiknya. Agar kita hidup dengan lebih berarti, bermanfaat untuk makhluk hidup lainnya.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun