Berlatih Empati dan Pemahaman: Mindfulness breathing membantu mahasiswa untuk mengelola emosi negatif, sehingga mereka dapat lebih mudah mendengarkan teman dan memahami sudut pandang yang berbeda. Dengan demikian, konflik dapat diselesaikan dengan lebih efektif.
Membangun Kesabaran: Teknik pernapasan ini juga membantu meningkatkan kesabaran, sehingga mahasiswa dapat menahan diri untuk tidak langsung bereaksi. Ketika emosi sudah lebih tenang, mereka bisa berpikir dengan lebih jernih dan mengambil keputusan yang lebih bijaksana.
Tantangan dan Komitmen dalam Menerapkan Mindfulness Breathing
Meski memiliki banyak manfaat, penerapan mindfulness breathing memerlukan komitmen dan latihan berkelanjutan. Mahasiswa seringkali menghadapi tantangan dalam menyediakan waktu untuk berlatih, terutama di tengah kesibukan akademik. Namun, dengan disiplin dan pemahaman mengenai manfaatnya, mindfulness breathing dapat menjadi kebiasaan yang bermanfaat, tidak hanya dalam mengelola konflik, tetapi juga dalam mendukung kesehatan mental secara keseluruhan.
Kesimpulan
Mindfulness breathing adalah teknik yang relevan dan bermanfaat untuk diterapkan oleh mahasiswa farmasi dalam menghadapi konflik pertemanan. Teknik ini membantu mengelola emosi, meningkatkan empati, dan meredakan stres yang dapat memicu konflik. Melalui mindfulness breathing, mahasiswa dapat belajar untuk merespons konflik dengan lebih tenang dan bijaksana, sehingga pertemanan mereka dapat terjaga dalam kondisi yang lebih harmonis. Dalam jangka panjang, pendekatan ini tidak hanya memperbaiki kualitas hubungan sosial mereka, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan mental mahasiswa di lingkungan akademis yang penuh tantangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H