Kolaborasi AIESEC dengan Mahasiswa KKN UPI Dalam Mendukung SDG No.12 di Desa Langensari
Bandung
Saat ini, permasalahan sampah tetap menjadi tantangan yang sulit diatasi, mengingat fakta bahwa setiap hari manusia di seluruh dunia terus menghasilkan jumlah sampah yang signifikan.
Sampah saat ini merupakan permasalahan lingkungan yang mendesak yang dihadapi oleh masyarakat secara umum. Sayangnya, masih ada kelompok masyarakat yang belum memiliki pemahaman yang cukup, kurang peduli, atau bahkan acuh terhadap pentingnya membuang sampah sesuai spesifikasinya (berdasarkan jenisnya). Banyak di antara masyarakat beranggapan bahwa membuang sampah ke tempat yang semestinya sudah cukup, padahal pandangan ini keliru. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa apabila semua jenis sampah dicampur dan kemudian dibakar di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), terutama melalui pembakaran sampah plastik, akan menghasilkan zat beracun dan karsinogenik (zat penyebab kanker) yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Keadaan semakin serius apabila sampah terus dicampur, karena akan mengakibatkan sulitnya penggunaan kembali sampah organik sebagai pupuk, karena terkontaminasi oleh sampah plastik yang tidak terurai.
Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Melaksakan KKN Tematik bekerja sama dengan AIESEC membuat program ‘Igreen X KKN UPI’ yang bertempat di Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kab. Bandung Barat dari tanggal 13 Agustus-18 Agustus 2023. Tema yang dibawakan kali ini adalah tema yang berfokus pada pengembangan SDGs di desa Langensari, tepatnya berfokus pada SDGs ke 12, yaitu “Responsible Consumption and Production” atau “Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab”. Saat survei, para mahasiswa mendapatkan RW 15, desa Langensari memiliki permasalahan terhadap pengelolaan sampah. Pengelolaan yang dilakukan di desa tersebut, masih menggunakan sistem pembakaran yang cukup mencemari lingkungan. Namun seringkali sistem pembakaran sampah ini terhambat, dikarenakan sampah basah dan kering yang tercampur. Akibatnya pembakaran yang dilakukan menjadi tidak maksimal. Kesadaran akan memilah sampah dari warga sendiri, masih terbilang kurang, sehingga banyak sampah yang tercampur.
Berdasarkan permasalahan tersebut, para mahasiswa membuat beberapa program kerja, diantaranya pertama ‘IAction: ASIH (Ahad Bersih)’.Program ini merupakan program kerja bakti yang dilakukan oleh mahasiswa UPI dengan warga RW 15, desa Langensari. Para mahasiswa disebarkan di 3 RT, yaitu RT 1, RT 2, dan RT 3. Warga yang antusias, membuahkan hasil dengan terkumpulnya banyak sampah. Para mahasiswa mengumpulkan sampah plastik yang didapat untuk dijadikan bahan dalam program kerja selanjutnya. Kedua adalah ‘IAcademy’. Pada program kerja ini, para mahasiswa memberikan sosialisasi kepada anak MI kelas 4-6 mengenai pentingnya pemilahan sampah. Dalam memberikan materi, juga diselingi dengan permainan, diskusi kelompok, dan quiz di akhir kegiatan. Selain itu, para mahasiswa juga mengadakan workshop Ecobricks. Diadakannya workshop ini sebagai solusi alternatif dalam pengurangan sampah, dengan cara menerapkan metode 3R yaitu reduce, reuse, dan recycle. Dimana metode tersebut diaplikasikan dalam workshop Ecobricks ini. Pada program Kerja ini mahasiswa memberikan sosialisasi kepada warga untuk memanfaatkan sampah plastik untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat. Pada kegiatan workshop ecobricks ini, kami bersama warga membuat tempat duduk dari sampah plastik. Bahan yang diperlukan dalam pembuatan tempat duduk ini ialah: sampah botol plastik yang berukuran sama, sampah plastik yang sudah dipastikan bersih, dan lakban untuk menyatukan sampah botol tersebut menjadi satu dan siap untuk dijadikan tempat duduk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H