Mohon tunggu...
Juan Simanjuntak
Juan Simanjuntak Mohon Tunggu... Pelajar -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lima Cara Mengatasi "Bullying" di Lingkungan Sekolah

25 Oktober 2017   20:29 Diperbarui: 26 Oktober 2017   20:30 61698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bullying adalah perbuatan yang dilakukan dengan cara merendahkan martabat seseorang. Bullying itu bisa dilakukan dengan berbagai cara. Bisa melalui cara fisik, verbal, dan perbuatan tak layak. Sering kita mendengar banyak kasus bullying di Indonesia seperti kasus mahasiswa Universitas Gunadarma, dan lain-lain. 

Nah, secara pengalaman saya pada saat kelas 6 SD, saya pernah dibully satu angkatan dan rasanya sungguh sakit, sih. Dan itu masih membekas di hati saya sampai sekarang. Waktu itu, saya dibully melalui cara verbal. Dan waktu di SMP, Tuhan menolong saya dengan cara bersabar dan kuat menghadapi bullying. Sehingga, saya mempunyai banyak teman hingga sekarang. Jadi, saya akan memberikan 5 resep untuk mengatasi bullying di sekolah.

  • Buktikan kalau kita itu lebih hebat dari mereka. Setiap manusia pasti lemah. Tetapi, di mata pembully kita memang lemah. Sesungguhnya, jika kita memiliki kelebihan, kita bisa membuktikan kalau kita lebih hebat daripada mereka. Misalnya, pintar metematika, jago bulutangkis, dan lain-lain. Dengan begitu, mereka akan sadar kalau mereka sesungguhnya mempunyai kelemahan.
  • Usaha bangkit dari diri sendiri. Jika kita ingin bebas dari bullying, semuanya dimulai dari diri sendiri. Mengapa? Sebab jika kita tidak mencari cara untuk bangkit dari bullying tersebut, kita akan terus dikekang oleh orang yang menyakiti diri kita. Jika kita tidak bisa meakukannya, siapa lagi yang ingin menolong kita? Ada benarnya juga, jika kita ingin bebas dari bullying, kita perlu seorang teman. Tetapi, lebih baik kita bangkit dari bullying dari inisiatif diri sendiri.
  • Berani melaporkannya ke orang tua atau guru. Jika kita dibully, lebih baik minta bantuan kepada orang tua atau guru. Agar, kita bisa terbuka apa yang terjadi dengan diri kita. Jangan menutupi apa yang terjadi dengan diri kita. Karena itu hanya akan memperburuk masalah dan membuat kita menjadi takut bergaul dengan orang lain. Lebih baik terbuka dengan orang yang kita percaya seperti guru, orang tua, atau sahabat curhat kita.
  • Jangan mencoba mengakhiri hidup. Ini sangat penting! Jangan mencoba mengakhiri hidup. 
  • Mengapa? Sudah mendapatkan dosa, mengecewakan orang tua, dan pembully itu puas dengan apa yang dilakukan oleh diri kita sendiri. Jadi, jangan mencoba mengakhiri hidup. Selesaikan dengan cara yang baik dan  berkonsultasi dengan orang yang kita percaya agar kita mendapatkan jalan keluar untuk mengatasi masalah yang kita alami.
  • Berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berdoalah kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberi kesabaran dalam menghadapi masalah. Tuhan menopang kita. Tuhan melihat apa yang mereka perbuat. Tuhan juga akan memberi mereka hukuman yang setimpal dengan kita. Tuhan mengasihi kita agar kita bisa melewati masalah dan membuat kita tersenyum.

Jadi, meskipun kita mempunyai kekurangan, kita masih bisa bangkit untuk menyelesaikannya. Dan, untuk yang suka membully teman, sadarlah apa yang kalian lakukan. Apakah kalian juga mau diperlakukan seperti itu? Tidak, bukan? Jadi stop membully teman ya...

STOP BULLYING!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun