Mohon tunggu...
Olahraga Pilihan

Sukses dalam Hidupku

18 Desember 2016   19:21 Diperbarui: 18 Desember 2016   19:39 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Akhir-akhir ini, bulu tangkis menjadi tren topik karena kemarin baru saja indonesia mendapatkan medali emas dalam pertandingan duet ganda campuran, yaitu Tontowi Ahmad/ dan Liliyana Natsir di ajang Olimpiade Rio 2016 bulan Agustus lalu. Kini mereka mendapatkan banyak job dan tawaran gratis sebagai apresiasi mereka dalam memenangkan pertandingan tersebut.

“Pencapaian atlet-atlet negara-negara ASEAN begitu memukau di Olimpiade Rio 2016. Kami berharap apresiasi ini akan memotivasi atlet yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo 2020, serta memacu 700 juta masyarakat ASEAN untuk mengejar mimpi untuk berprestasi,” kata Fernandes dalam sambutannya.

Sejak saat itu pula, saya mulai menyukai olahraga tersebut. Awalnya saya cuma main-main biasa dengan tetangga dan pada akhirnya saya di ikutkan oleh guru olahraga dalam sebuah pertandingan antar SD. Waktu itu saya bertanding untuk pertama kalinya dan bersyukur karena saya menang. Setelah itu, saya di kirim dari perwakilan daerah. Saya merasa bangga sekali dan sangat terahru, karena itu pertama bagi saya. Tapi, waktu bertanding di ibukota saya kalah dan itu tidak membuat saya menyerah dalam pertandingan bulu tangkis ini. Saya akan terus berusaha dan berlatih agar bisa bertanding di tingkat nasional.

Saya mulai menjajaki tingkat kabupaten. Ketika itu saya menang beberapa kali dan selalu kalah di tingkat kabupaten. Hampir setiap tahun saya mengikuti pertandingan ini dan saya senang sekali. Rasa bangga selalu menyelimuti hati saya, karena itu memang sudah menjadi hobi saya satu-satu nya. Dalam bermain atau bertanding bulu tangkis memang tidak mudah karena perlu latihan yang giat.

Biasanya saya latihan seminggu 3 kali atau 2 kali, sore sampai malam. Bagi saya bulu tangkis ini sangat menyenangkan dari pada yang lain. Tapi, saya lebih suka bermain single dari pada campuran. Karena menurut saya single lebih leluasa dan bebas, kalau campuran atau ganda tidak begitu bebas dan leluasa, butuh kekompakkan dan kerjasama yang baik dalam bertanding tersebut.

Tapi, sejak masuk SMA saya tidak pernah lagi bermain bulu tangkis bahkan bertanding kembali. Saya di goyahkan oleh hobi yang baru yaitu menari. Jadi, sejak saat itu saya tidka lagi menekuni bulu tangkis. Sebenarnya saya sedih karena tidak lagi bertanding di lapangan hijau sambil berlari kesana kemari dan menatap lawan main. Banyak sekali yang bertanya kenapa saya tidak lagi bermain bulu tangkis dan bertanding kembali. Bahkan sampai saya kuliah pun, tidak pernah lagi bermain bulu tangkis. Mungkin saya benar-benar harus melepaskan bulu tangkis tersebut.

Contoh nya seperti yang saya sampaikan di atas, karena telah menyukai hobi lain maka hobi saya dari kecil terlupakan dan tidak pernah di tekuni lagi. Dan alhamdulillah saya suskes dalam bermain bulu tangkis, sudah berapa piala yang saya dapatkan dari hasil keringat saya.

Oleh karena itu, apapun yang kalian sukai atau kalian tekuni dari kecil, maka lanjutkan lah dan jangan di lupakan. Sebenarnya, saya tidak boleh seperti itu karena kalau kita sudah menyukai sesuatu maka harus di tekuni dengan serius agar apa yang kamu inginkan bisa tercapai yaitu bertanding tingkat nasional bahkan internasional. Karena biasanya sesuatu yang baru kita sukai tidak semudah yang kita hobi kan dari kecil. Tetaplah semangat dan jangan lupakan itu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun