Setiap hari kita merasa sibuk. Berbagai aktivitas dilakukan. Bangun  tidur, ibadah, makan, sekolah bagi usia pelajar, bekerja bagi usia produktif, pulang, istirahat tidur. Terus seperti itu berulang. Waktu dilalui dengan menjadi orang yang banyak aktivitas. Berbagai rasa pun menyertai kita dalam menjalankan rutinitas sehari-hari.
Tapi kalau ditanya kenapa kita sibuk melakukan semua itu? Tak jarang kaget mendengarnya. Itu sebuah pertanyaan yang menampar jiwa. Ada alasan apa yang membuat diri mau berulang melakukan aktivitas yang sama. Pertanyaan tersebut akan sulit dijawab jika kita tak punya suatu tujuan dalam menjalani hidup ini.
Agar hidup berjalan terarah maka kita harus berani mengarahkan hidup sesuai yang dimau bukan membiarkan berjalan mengikuti alur perjalanan yang terombang-ambing. Caranya:
1. Menetapkan tujuan
Tujuan hidup memiliki peranan yang besar untuk mengarahkan jalan hidup. Buatlah tujuan jangka panjang, kemudian di pecah menjadi beberapa tujuan dengan jangka yang lebih pendek.
Sebagai orang yang beriman kepada Tuhan yang Maha Esa, maka harus menetapkan tujuan jangka panjang kita adalah untuk beribadah kepada-Nya. Sesuai tujuan penciptaan manusia di dunia ini dan agar bisa masuk ke surga.
Ada banyak aktivitas untuk menjalankan ibadah kepada Tuhan. Maka di sini memerlukan ilmu sebagai bekal dan membuat langkah-langkah yang perlu diraih untuk jangka lebih pendek dalam mencapai tujuan jangka panjang.
2. Mengenali potensi diri
Kita perlu mengenal dan tahu potensi yang ada pada diri kita. Ada bakat apa yang terpendam? Kelebihan-kelebihan apa saja yang bisa dikembangkan dan kekurangan-kekurangan apa yang perlu diminimalisir dampaknya.
Mengenali potensi diri sebagai kendaraan untuk mencapai tujuan jangka panjang. Misalnya punya potensi kepemimpinan yang bagus kemudian lahir suatu tujuan agar bisa jadi pemimpin perusahaan atau pemerintah. Kemudian dibuatlah target sesuai jangka waktu yang ditentukan. Oh ingin jadi pemimpin perusahaan 10 tahun lagi. Maka apa yang harus persiapkan dan dicapai untuk sampai posisi itu, di tahun ke-9, 8, 7 sampai hari ini harus melakukan apa.