Sungguh tak terasa
Sudah dua puluh hari ramadan berjalan
Menyadarkanku bahwa hari raya akan tiba
Dan aku masih di tempat memperjuangkan impianÂ
Ramadan kali ini benar-benar berbeda
Tidak ada masakan mama dan celotehan saudara
Yang ada hanya tugas tiada jeda
Yang menyakitkan kepala
Manisnya kolak di sini
Tak akan semanis sahur bersama keluarga
Hangatnya nasi padang pun tidak akan seri
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!