Mohon tunggu...
Fujiati
Fujiati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Indonesia

Mahasiswa Sastra Indonesia dengan ketertarikan mendalam pada dunia penulisan dan pengeditan. Minat saya terhadap kajian bahasa telah membawa saya pada perjalanan akademis yang penuh dengan eksplorasi bahasa, budaya, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fungsi Register dalam Komunitas Praktis (Community of Practice)

30 Mei 2024   22:34 Diperbarui: 30 Mei 2024   22:53 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Register adalah salah satu bentuk dari variasi bahasa. Menurut Wilson & Holmes dalam An Introduction to Sociolinguistics (2017:280), register dalam komunitas praktis (community of practice) dapat dideskripsikan sebagai sebuah bahasa kelompok orang dengan minat atau pekerjaan yang sama, atau bahasa yang digunakan dalam situasi yang terkait dengan kelompok tersebut. Berdasarkan hal tersebut, register dapat dimaknai sebagai ragam bahasa yang ada di sekelompok orang untuk menandai suatu bahasa dipergunakan untuk kegiatan apa. 

Dengan kata lain, register merupakan variasi bahasa yang digunakan berdasarkan bidang penggunaan, gaya, tingkat keformalan, dan media penggunaannya, misalnya bahasa dalam bidang olahraga, sosial media, televisi, jurnalistik, radio, dan lain sebagainya. Oleh karena itu register antar satu bidang dengan bidang yang lain memiliki istilah kata yang berbeda-beda secara kontras (Chaer, 1995: 90). 

Contoh dari register adalah ketika saya menonton bulu tangkis, bahasa yang digunakan komentatornya berbeda dengan penyiar radio atau bahkan acara pemandu musik. Ada istilah-istilah tertentu yang hanya terdapat dalam bidang satu dan tidak ada pada bidang yang lainnya. Selain istilah, intonasi nada yang dipakai pun sudah pasti akan berbeda berbeda. Pada komentator bulu tangkis, mungkin nada yang dipakai akan lebih ekspresif dan menggebu-gebu namun pada penyiar radio nada yang dipakai akan lebih santai dan tidak terlalu menggebu-gebu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun