anak tidak memperoleh cinta, perhatian, lingkungan baik, dan pembelajaran nilai-nilai moral sejak dini, maka anak akan mengembangkan perilaku antisosial bahkan melakukan kejahatan. Â Ilmu psikologi dan ilmu perkembangan anak menyatakan bahwa lingkungan khususnya pengasuhan memainkan peranan yang penting dalam membentuk karakter seseorang.
Setiap bayi adalah suci seperi kertas putih. Namun ketikaStudi Adverse Childhood Experiences (ACE) mengatakan bahwa pengalaman kurang baik di masa kecil (pengabaian, pelecehan, kekerasan dll) akan meningkatkan perilaku agresif  di masa dewasa. Anak adalah peniru ulung, mereka yang tumbuh dalam lingkungan buruk tidak memiliki model yang baik sehingga beresiko menjadi pelaku di masa dewasa.
Anak juga harus dekat dengan orang tuanya. Teori kelekatan Bowly mengatakan pentingnya orang tua untuk membentuk kelekatan emosi aman dengan anak. Orang tua harus hadir dalam tumbuh kembang anak, responsive pada kebutuhan anak, serta mengasuhlah dengan kasih sayang . Anak yang kurang dekat dengan orang tuanya cenderung bersifat manipulative, egois, bahkan bertindak kriminal. Selaras dengan studi dari Journal of Abnormal Child Psychology yang menunjukkan bahwa orang tua yang abai baik fisik maupun emosional  cenderung membentuk anak yang agresi dan sering melakukan pelanggaran aturan.
Selain itu orang tua yang terlalu otoriter atau terlalu permisif juga membentuk anak  menjadi jahat. Teori Diana Baumrid menyatakan anak yang diasuh dengan pola asuh otoriter kurang ruang dalam mengekspresikan diri sehingga menjadi agresif. Sementara anak yang dibesarkan dengan pola asuh permisif atau terlalu longgar akan tumbuh menjadi individu yang tidah tahu batas moral atas perilaku yang mereka lakukan.
Orang jahat tidak dilahirkan, melainkan dibentuk. Pengasuhan yang salah menanamkan benih perilaku negatif, sementara pengasuhan yang positif melahirkan bibit-bibit unggul---anak-anak yang penuh empati, tangguh, dan bermoral. Pada akhirnya, setiap orang tua adalah tukang kebun kehidupan, dan masa depan ditentukan oleh cara kita merawat "tanaman kecil" ini. Jadi, mari tanam kebaikan, rawat dengan kasih sayang, dan nikmati hasilnya: generasi yang akan membuat dunia lebih indah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H