Mohon tunggu...
Fufut Tri Nur Indah
Fufut Tri Nur Indah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Magister Ilmu Keluarga dan Perkembangan Anak IPB University

Pemerhati Anak dan Keluarga

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Pengaruh Ketidakhadiran Ayah dan Modeling Ibu Kontroversial: Pembelajaran dari Kasus Loly

23 September 2024   17:09 Diperbarui: 23 September 2024   17:10 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konflik anak dan ibu yang melibatkan Loly dan Artis Nikita Mirzani menarik perhatian publik. Loly awalnya memutuskan untuk hidup mandiri dan pindah ke London untuk melanjutkan studi. Namun Nikita Mirzani sebagai ibu mulai membagikan postingan yang akhirnya memicu konflik yang diperkeruh oleh netizen. Loly sekarang dicap sebagai anak durhaka.

Sebenarnya tidak ada anak durhaka, tetapi pengasuhan yang gagal dipahami orang tua. Loly tumbuh dalam ketidakhadiran ayahnya. Figur ayah yang kurang dapat memicu kebingungan pada anak dalam memahami gender, keterikatan emosional, serta kurangnya rasa aman. Kurangnya figure ayah membuat anak mencari validasi dari sumber-sumber luar yang dikhawatirkan adalah apabila sumber luar itu tidak memberikan contoh baik.

Selain itu, gaya hidup dan perilaku Nikita Mirzani sering menjadi sorotan media. Hal tersebut tentu akan mempengaruhi persepsi anak dalam memahami nilai moral dan etika. Seorang ibu yang kontroversial akan memberikan dampak negatif pada pola pikir anak.

Kasus ini sebagai pengingat bahwa pentingnya sosok ayah dalam tumbuh kembang anak agar anak belajar keseimbangan emosional dan tantangan mengahdapi hidup. Penting juga orang tua memberikan modeling yang baik kepada anak-anaknya .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun