Meskipun sebutannya kota gaplek, namun kabupaten tempat saya berasal ini lebih suka saya sebut sebagai kota perantau. Karena pada kenyataannya, gaplek justru jarang ditemui di daerah ini.
Sekarang mari saya tanya kalian yang tinggal di luar Wonogiri, adakah orang di sekitar kalian yang berasal dari Wonogiri?
Saya akan menjamin 80% bahwa kalian akan berkata, “Ada”
Begitulah, karena sejauh yang saya dengar dari cerita orang-orang, saya mendapat kesimpulan bahwa manusia Wonogiri menyebar ke seluruh penjuru Indonesia. Maka dari itu, kota ini bakalan mendadak ramai kala musim lebaran tiba.
Menjadi kota asal para perantau, tak lantas membuat Wonogiri tak berpenghuni selain saat lebaran. Wonogiri, terutama bagian kotanya, tetaplah ramai dan hidup.
Satu bukti yang ada, adalah mulai merebaknya bisnis kulineran di kota yang terkenal dengan slogan “Wonogiri Sukses” ini. Meskipun belum seramai tetangganya, Sukoharjo & Solo, Kuliner Wonogiri mulai menggeliat baik siang maupun malam. Tiga tempat makan baru ini adalah buktinya:
1. Warung Soto Yu Tentrem
warung soto yu tentrem
Salah satu kuliner Wonogiri yang baru saja hadir adalah Warung Soto Yu Tentrem. Berlokasi di Jalan Raya Solo – Wonogiri. Tepatnya di daerah Krisak kanan jalan, sebelum terminal kalau dari Solo. Warung Soto Yu Tentrem berdiri di bibir jalan, di pinggir area persawahan.
Warung Soto ini sekilas nampak sederhana, karena warungnya hanya terbuat dari susunan bambu bercat hijau. Tetapi justru kesederhanaan ini yang membuat warung soto Yu Tentrem menarik.
Di tambah lagi, lokasi yang berada di pinggir jalan raya membuatnya sangat mudah dijangkau. Dan yang paling menjadi daya tarik lebih dari warung soto Yu Tentrem, adalah tempatnya yang bersisihan persis dengan area persawahan.