Mohon tunggu...
fuad sidiq
fuad sidiq Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Seseorang mahasiswa IAI Tazkia Prodi Ekonomi Syariah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kisruh Perang Karbala, Apakah Disebabkan oleh Hegemoni Dinasti Umayyah?

1 November 2023   17:13 Diperbarui: 1 November 2023   17:19 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perang karbala merupakan perang yang terjadi pada tanggal 10 Muharram 65 H. Perang ini terjadi disebabkan pengangkatan Yazid bin Muawiyah sebagai Khalifah penerus dari Muawiyah bin Abu Sufyan pada tahun 50 H. Muawiyah memerintahkan penduduk Syam untuk membai’at anaknya Yazid bin Muawiyyah untuk menjadi khalifah jika Muawiyah meninggal dunia. Keputusan ini medapatkan kontra dari kaum muslimin yang berada di Madinah, seperti Husein bin Ali, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Abbad dan Abdullah bin Zubeir, dikarenakan pengangkatan itu bertentangan dengan janji antara Muawiyah bin Abu Sufyan dengan Hasan bin Ali.

Orang yang pertama mengusulkan kepada Muawiyah  untuk pengangkatan Yazid ketika meninggal dunia adalah Al-Mughiroh bin Syu’bah.  Pengusulan ini juga didukung oleh sebesar penduduk Suriah dan Palestina.  Dan juga penduduk di wilayah mesir dan Afrika juga memberikan suara baiat kepada Yazid. Penyebab Al-Mughiroh bin Syu’bah berpendapat untuk membaiat yazid bin muawiyah adalah : “ Bahwa sesungguhnya sahabat-sahabat yang dipilih Nabi memang dan para pemimpin Quraisy, keduanya mati demi Rahmatullah , kini hanya putranya yang hidup Anda yang paling penting di antara semuanya, saya tidak paham  mengapa Amirul Mukminin tidak menunjuk Anda Kemudian menjadi Khalifah (Dr. H. Syamsuddin Nasution, 2013).

Muawiyah dikasitau oleh anaknya Yazid tentang pemikiran Al-Mughiroh dan mempertanyakan kebenaran pola pikir dari Al-Mughiroh. Maka Al-Mughiroh memberikan pernyataan : “Ya Amirul Mukminin sesungguhnya saya telah menyaksikan pertumpahan darah sepeninggal Utsman maka alangkah baiknya bila engkau mewariskan kekhalifahan itu kepada Yazid, sungguh Yazid lebih berhak menjadi khalifah sesudahmu nanti”. Al-Mughiroh berhasil membuat propaganda didalam pemerintahan Muawiyah untuk menjadikan anaknya sebagai putera mahkota dan Muawiyah memberikan hadiah sebagai mempersiapak Bai’at penobatan Yazid menjadi putera mahkota dan tidak jadi dipecat didalamn pemerintahan Dinasti Umayyah (Al-Usairy, 2004).

Keinginan Muawiyah ini mendapatkan tantangan keras dari Abdurrahman bin Abi Bakar dengan mengatakan ““…kamu hendak menjadikan khalifah itu sebagai ‘Heracliusisme’, bila seorang Heraclius meninggal dunia maka digantikan oleh Heraclius yang lain…” . Sikap inilah yang membuat pemimpin Islam yang berada di madinah mendukung terhadap penolakan Yazid bin Muawiyah menjadi khalifah penerus umat Islam.

Menurut Sejarah, Hussein tidak mau berjanji loyal terhadap Yazid bin Muawiyah. Sikap ini lah yang membuat terjadinya peperangan di Karbala. Alasan Husein tidak loyal terhadap ke Yazid bin Muawiyah ini  hilangnya demokrasi terhadap pemilihan suatu pemimpin yang telah diajarkan oleh nabi Muhammad SAW sebelum beliau meninggal. Hussein bin Ali pun terus memperkuat dan membangun bersama masyarakat Kufah. Beliau dan para masyarakat Kufah menjajikan pemberontakan terhadap Dinasti Umayyah. Dikarenakan, ada bukti bahwa pemimpin Kufah menulis kepada Hussein segera pergi ke Kufah setelah Muawiyah wafat. Hai nama aku fuad shiddiq murtado

Peristiwa itu terjadi saat Hussein bin Ali bepergian ke Irak bersama keluarganya Kerabat dan jamaahnya pergi menyambut mereka dan beberapa orang yang berpikiran dewasa menasihatinya untuk tidak pergi ke sana, namun dia tidak mendengarkan nasihat tersebut, mungkin dia sedang melakukan itihad dan itihadnya tidak benar. Dalam perjalanan, ia dihentikan oleh kavaleri Ubaidillah bin Ziyad, gubernur Basra dan Kufah. Dia dialihkan ke Karbela. Di sana ia dihadapkan pada dua pilihan: menyerah atau berperang. Ternyata Hussein memilih perang. Akibatnya terjadilah perang yang sangat sengit. Hussein dan teman-temannya berjuang mati-matian hingga akhirnya mereka terbunuh bersama seluruh teman, pengikut, dan beberapa anggota keluarga mereka. Kepala Husein dan keluarganya kemudian dibawa ke Yazid. Namun Yazid menangis atas kejadian tersebut. Dia menghormati istri Hussein dan mengirim mereka kembali ke Madinah.

Kronologi peperangan  Karbala itu terjadi dengan 1.000 pasukan Ubaidillah bin Ziyad yang menghadang Husein bin Ali ke kufah dan saat beliau mencapai ke Kufah, beliau telah dikepungh 4.000 pasukan yang dipimpin Umar bin Saad. Saat itulah perang yang tidak imbang yang mengakibatkan kekalahan dalam kubu Husein bin ali yang hanya membawa 73 orang pasukan. Pada perang karbala terjadilah pemenggalan kepala cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali.

Berdasarkan penyebab peristiwa karbala ini adanya dendam pribadi oleh gubernur Irak yaitu Ubaidillah bin Ziyad kepada keluarga Ali. Karena  dari  peperangan karbala ini menyebabkan masyarakat Makkah dan Madinah mendesak Yazid untuk membubarkan pihak yang terlibat kebencian terhadap keturunan Ali. Ketika seluruh penduduk Mekkah dan Madinah mendengar berita itu, mereka menangis tersedu-sedu. Mereka mendesak Yazid untuk membubarkan semua kelompok terkait Kebencian terhadap keturunan Ali. Oleh karena itu, status orang Yazid, dan Bani Umayyah umumnya mulai mendapat ancaman dari para pendukungnya Keluarga Ali. Kufah sebelumnya mendukung Yazid karena Masyarakatnya kini telah mengecewakannya. Atas tekanan masyarakat, timbullah konflik antar suku Umayyah dan Ubaidillah bin Zubair dimulai pada tahun 63 H.

Setelah kejadian karbala,  Ibn zubayr menmberitahukan untuk pelengseran Yazid dan menyeru untuk membaiat dia sendiri. Yazid mendengar hal itu langsung mengirimkan pasukan untuk mengepung kota Madinah, dan terjadilah perang “Harrah”, perang inilah yang menyebabkan meninggalnya tokoh di madinah pada Dzulhijjah 63 H. Sehingga menewaskan Yazid bin Muawiyah.

Pada peristiwa ini terjadilah dua bentuk pengkhianatan yang pertama dilakukan oleh Ubaidillah bin Zubayr terhadapa keturunan Ali bin Abi Thalib dan Pengkhianatan yang kedua membentuk pasukan dan melakukan aksi perang memerangi Khalifah Dinasti Umayyah yaitu Yazid (Muharral, 2022).

Pada sejarah peristiwa karbala ini bukan semata penyebab dari hegemoni dinasti umayyah yang dilakukan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan menurunkan kekhalifahannya ke anaknya.Adapun fitnah- fitnah lain yang menyebabkan perang karbala ini seperti pengkhianatan Ubaidillah bin Zubayr kepada keturunan Ali bin Abi Thalib dan keturunan Ubaidillah yang menginginkan pemerintahan Islam dengan cara membunuh Yazid bin Muawiyah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun