- BiografiÂ
            Syed Muhammad Naquib Al-Attas merupakan seorang tokoh pemikir islam kontemporer yang menguasai berbagai bidang keilmuan seperti filsafat, teologi, pendidikan, dan masihbanyak lainnya. Beliau juga seorang intelektual yang memiliki gagasan tentang islamisasi ilmu pengetahuan dan pencetus konsep At-Ta,dib sebagai istilah pendidikan islam. Al-attas lahir di bogor pada tanggal 5 September 1931. Namun ia lebih menghabiskan perjalanan intelektualnya di Malysia. Jika dilacak dari ribuan tahun yang lalu Al-Attas merupakan keturunan Nabi Muhammad melalui silsilah Sayyid dari Ba'Awali dari Hadramaut hingga sampai ke Imam Husain, cucu Nabi SAW.
           Al-attas merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, ayahnya bernama Syed Ali Al-Attas yang berasal dari Johor Malaysia, sedangkan ibunya bernama Syarifah Raquan Al-'Aydarus, ia masih berketurunan dari ningrat Sunda di Sukapura. Dari latarbelakang keluarganya tersebut Al-Attas dilahirkan dan dibesarkan dari keluarga cendekiawan yang sangat berpengaruh di berbagai negara.
           Al-attas memulai pendidikanya di usia 5 tahun di Sekolah Dasar Ngee Heng di Johor Baru, dan hingga pada tahun 1965 ia berhasil menyelesaikan akademiknya di School of Oriental and African Studies (SOAS) University London dengan gelarnya Ph.D.
- Pemikiran Al-attas tentang pendidikan islam
            Pada kesempatan kali ini penulis ingin memaparkan pemikiran al attas mengenai ta,dib, karena hal ini saya rasa sangat penting untuk di telusuri lebih mendalam.
            Al-Attas merupakan tokoh intelektual islam yang memiliki pemikiran yang sangat keritis terhadap pendidikan islam, ia memiliki gagasan tentang pengistilahan pendidikan isam dan ia menawarkan konsep At-Ta'dib. Menurutnya istilah At-Ta'dib lebih spesifik untuk menggambarkan tentang pendidikan Islam.  At-Ta'dib sendiri memiliki makna yaitu proses pengenalan, pemahaman dan pembiasaan serta pengembangan karakter sehingga membentuk akhlakul karimah dan mendekati fitrahnya sebagai manusia yang selalu cenderung ingin berbuat kebaikan (al-insan 'abdul ihsan).
           Ta'dib juga mengandung arti tentang perbuatan, perilaku yang baik, adab dalam pandangannya Al-Attas bahwa pendidikan seharuskan tidak mengarah ke intelektual saja namun harus dibarengi denagan sepiritual dan pengajaran akhaka, dan pendidikan harus mengarahkan pada pengakuannya kepada tuhan dalam segala aspek kehidupannya. Al-Attas juga mengatakan bahwa ilmu dalam pendidikan merupakan sesuatu yang bersifat prinsipiil dan pendidikan tidak hanya berfokus sebagai sarana pencapaian tujuan sosial ekonomi, tetapi secara khusus pendidikan juga berperan dalam mencapai tujuan spiritual manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H