Mohon tunggu...
Fuad El Radhi
Fuad El Radhi Mohon Tunggu... -

Study, Play and Work Hard

Selanjutnya

Tutup

Nature

Zaman Robot Bukan Mustahil

3 Oktober 2011   01:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:24 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Zaman Robot Bukan Mustahil Di layar bioskop mungkin kita terperangah dan berdecak kagum melihat betapa hebatnya pasukan robot-robot baik di bawah pimpinan Optimus Prime berjuang menyelamatkan bumi dari kuasa jahat Megatron dan kawanannya. Fantasi kita dimanjakan dengan visualisasi yang nyaris tanpa cela dari gerakan-gerakan robot Transformer. Imajinasi yang hidup melihat bagaimana robot-robot ini bisa berbicara, berfikir, dan bahkan memiliki perasaan seperti halnya manusia. Namun apakah kita cukup yakin bahwa suatu saat kita akan hidup berdampingan dengan robot-robot seperti halnya di film tersebut? Sudah bukan rahasia jika sudah sejak lama manusia terobsesi akan robot, robot secara bebas dapat diartikan sebagai alat mekanik yang dapat melakukan tugas fisik, baik menggunakan pengawasan dari manusia atau bahkan dengan menggunakan program yang telah dirancang dan disistematiskan sedemikian rupa. Istilah robot konon pertama kali dicetuskan oleh seorang penulis asal Ceko bernama Karel Capek, Karel memperkenalkan istilah 'Robota' - yang dalam bahasa Ceko berarti budak atau pekerja - di sebuah pementasan sandiwara  pada tahun 1921 yang berjudul "Rossums's Universal Robot" (RUR). Dan jika kita cukup melek teknologi, hari ini tentu kita cukup sadar bahwa seiring dengan berkembangnya zaman, robot-robot buatan manusia pun semakin canggih berfungsi sesuai kegunaannya. Di Jepang sudah ada robot yang bisa merespon suara manusia dan mengenali wajah manusia, robot jenis ini bernama Asimo. Dan tidak hanya itu, adalagi robot yang hampir menyerupai manusia sungguhan, robot ini bernama Actroid. Actroid mampu berekspresi dengan mengedipkan mata, berbicara, serta bernafas. Kulit Actroid terbuat dari silicon dan nampak menyerupai kulit manusia asli. Jepang memang salah satu negara yang cukup serius mengembangkan teknologi robot, sejarah perkembangan robot di Jepang diyakini sudah ada semenjak zaman Edo (1603-1867) yang ditandai dengan sebuah boneka mekanik yang dikenal dengan nama Karakuri Ningyo. Akhirnya robot benar-benar mendapat perhatian khusus dan dikembangkan di Jepang sejak tahun 1973 oleh seorang Professor bernama  Ichiro Kato dari Universitas Waseda. Di Indonesia sendiri perkembangan teknologi robot juga sudah direspon dengan baik, hal ini bisa dilihat dengan sejumlah prestasi yang berhasil diraih tunas muda bangsa ini di berbagai kompetisi robot tingkat dunia.Seperti yang belum lama ini diraih oleh para pemuda bangsa ini di ajang kompetisi robot internasional yang diadakan di Hartford, Amerika Serikat. Di kompetisi yang bertajuk "Trinity College Fire-Fighting Robot Contest" dan diikuti oleh tujuh negara, yaitu Indonesia, Amerika, China, Portugal, Israel, Kanada dan Meksiko, mahasiswa Indonesia yang diwakili Tim ITB (Ashlih Dameitry, Syawaludin Rachmatullah, Samratul Fuady dan Dody Suhendra), Tim UGM (Farid Inawan, Noer Aziz Ismail, Wahyu Wijayanto dan Luis Rizki Ramelan) dan Tim UNIKOM berhasil mengukuhkan hegemoni teknologi robot Indonesia atas peserta dari negara-negara lain. Tim ITB meraih juara I dan II dalam kategori Walking Division lewat dua buah robot berkaki yang dinamai YAQUT (bidadari surga) dan ZARQUN (batu mulia). Tim UGM meraih juara I dan II dalam kategori Senior Division lewat dua buah robot beroda bernama KOPLAX dan IRON FIRE dan Tim UNIKOM meraih juara untuk kategori Robo Waiter lewat tiga buah robot mereka yang dipertandingkan dalam kemampuan membantu orang cacat, membawakan sepiring makanan tanpa jatuh dan tanpa menabrak orang yang dibantu. Sayangnya ekspose besar-besaran akan prestasi ini masih dirasa kurang, prestasi tunas muda bangsa di bidang teknologi robot seolah kalah bersaing dalam merebut perhatian publik dengan berbagai isu yang melulu korupsi dan persaingan politik. Zaman robot seperti yang terjadi di berbagai cerita film mungkin memang bukan mustahil terjadi mengingat semakin canggihnya pengembangan teknologi robot di berbagai negara di dunia, curiganya jangan-jangan kita memang sedang menuju ke zaman tersebut. [caption id="" align="alignleft" width="456" caption="salah satu robot karya anak bangsa"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun