[caption id="" align="alignnone" width="632" caption="INDONESIA OPEN SOURCE AWARD (IOSA) 2011"][/caption] Rangkaian kegiatan Indonesia Open Source Award atau IOSA 2011 akhirnya berakhir dengan penyerahan anugrah kepada 9 finalis yang diberikan oleh Aswin Sasongko dari Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika yang di laksanakan di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, (8/12).
Indonesia Open Source Award (IOSA) 2011 merupakan ajang tahunan ke dua atas pemberian penghargaankepada instansi pemerintah, baik ditingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota yang telah memulai pelaksanaan proses migrasi dan implementasi open source software di instansinya masing-masing. Penghargaan ini diberikan melalui serangkaian penilaian danpengamatan di berbagai instansi mengenai sejauh mana tingkat pemanfaatan dan pengimplementasian open source software dalam aktivitas organisasinya.
IOSA 2011 ini merupakan salah satu bentuk gerakan IGOS (Indonesia, Go Open Source!), yang diinisiasi pada tahun 2004 oleh 5 Menteri (Komunikasi dan Informatika, Riset dan Teknologi, Pendayagunaan Aparatur Negara, Pendidikan Nasional, Hukum dan HAM), pada dasarnya adalah semangat untuk bisa lebih mengoptimalkan penggunaan TIK dengan piranti lunak legal khususnya di lingkungan pemerintah melalui pemanfaatan Open Source Software (OSS).
Salah satu faktor pendorong dari pemanfaatan OSS tersebut adalah upaya efisiensi penggunaan anggaran pemerintah dan adanya jaminan keberlanjutan suatu piranti lunak karena kode sumber (source code) yang terbuka sehingga siapapun dapat mengembangkan piranti lunak tersebut.
Ketergantungan pada suatu perusahaan pembuat piranti lunak tertentu dapat dihilangkan. Dengan demikian diharapkan industri piranti lunak dalam negeri dapat mengembangkan piranti lunak tersebut sehingga mampu menumbuhkan industri informatika dalam negeri.
Pemerintah telah berupaya untuk terus mempromosikan pemanfaatan OSS khususnya di instansi pemerintah. Tetapi pemanfaatan OSS di instansi pemerintah masih belum merata. Untuk itulah perlu dilakukan berbagai bentuk sosialisasi pentingnya penggunaaan OOS untuk memberikan layanan publik yang prima.
Selain acara penganugrahan, dilokasi yang sama digelar juga 2 Talk Show yang membahas tentangpemanfaatan OSS untuk penyediaan pelayanan publik yang prima bagi Instansi Pemerintah dan peran OSS dalam pengembangan industri dan kesempatan kerja.
Acara ini juga diramaikan dengan diselenggarakan pameran yang di ikuti oleh berbagai vendor/developer dengan memfokuskan pada solusi, bukan sekedar teknologi atau program. Sehingga pengunjung dapat melakukan konsultasi singkat berkaitan dengan permasalah – permasalah yang di temui pada penggunaan OOS. Solusi yang di tawarkan pada pameran kali ini diantaranya solusi perkantoran, digital library, egoverment, mobile telecommunication, jaringan, animasi dan multimedia, distro dan diramaikan juga oleh komunitas open source.
Kegiatan IOSA 2011 ini diprakarsai oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika didukung oleh Kementerian Riset dan teknologi, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi, Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI), Komunitas Open Source, dan Universitas Gunadarma.
Berikut hasil penjurian IOSA 2011 :
A.Kategori Kementerian dan Lembaga Pemerintah non Kementerian
Juara 1 : BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir)
Juara 2 : Kementerian Kehutanan
Juara 3 : Kementerian Pemuda dan Olah Raga
Penghargaan Khusus diberikan kepada :
1.Bank Indonesia, penghargaan khusus untuk Pengembangan Strategi Dan Implementasi Migrasi Server Berbasis OSS
2.LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional),penghargaan khusus untuk Keberhasilan Mengatasi Hambatan Implementasi OSS Secara Inovatif
B.Kategori Pemerintah Propinsi, Kabupaten
Juara 1 : Pemerintah Kota Pekalongan
Juara 2 : Pemerintah Kabupaten Jembrana
Juara 3 : Pemerintah Kota Surabaya
Penghargaan Khusus diberikan kepada :
1.Pemkot Balikpapan, Penghargaan Khusus untuk Kemandirian Pengembangan Aplikasi OSS.
2.Pemkab Kebumen Penghargaan Khusus untuk Pemanfaatan OSS Secara Maksimal Untuk Membangun Jaringan.
3.Pemkab Banyuasin Penghargaan Khusus untuk Program Pengembangan Kompetensi OSS.
4.Pemkot Denpasar Penghargaan Khusus untuk Pemanfaatan Maksimal Aplikasi Berbasis OSS Untuk Layanan Publik.
5.Pemkab Lamongan Penghargaan Khusus untuk Pembangunan Komunitas OSS Mandiri.
6.Pemkab Batanghari Penghargaan Khusus untuk Kecepatan Dalam Implementasi Awal OSS.
7.Pemkab Aceh Tengah Penghargaan Khusus untuk Keberhasilan Implementasi OSS Sampai Pelosok Desa.
C.Kategori SMA/MA
Juara 1 : SMA Muhammadiyah 1 Waleri
Juara 2 : Madrasah Aliyah Al-Hikmah 2
Juara 3 : SMK IT Smart Informatika Surakarta
Penghargaan Khusus diberikan kepada :
1.SMK PGRI 3 Malang, Penghargaan Khusus untuk Konsistensi dalam pemanfaatan Free/OSS.
2.SMK Negeri Pasirian, Penghargaan Khusus untuk Pendatang Baru Pengguna Free/OSS.
3.SMA IT Ummul Quro Bogor, Penghargaan Khusus untuk Usaha Pengintegrasian Free/OSS.
4.SMAN 39 Jakarta, Penghargaan Khusus untuk Pengembangan Free/OSS.
Sekretariat IOSA 2011
Panitia Indonesia Open Source Award 2011 (IOSA 2011) Direktorat Pemberdayaan Industri Informatika
Ditjen Aplikasi Informatika
Kementerian Komunikasi dan Informatika. Gedung Kemkominfo Lt. 3
Jl. Medan Merdeka Barat No. 9 Jakarta – 10110
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H