Setelah beberapa bulan terombang ambing dalam lika liku kejenuhan yang beruntun. Beberapa kali mendapati tubuh serta raut wajah tampak lesu.Â
Aku berfikir, lingkungan ini tidak lagi sehat untuk di konsumsi untuk di pertahankan. Kegelisahan selalu menghantui diriku, sialnya selalu bersamaan dengan sepi.Â
kenapa? Kenapa harus saja begitu. Untuk menghilangkan kegelisahan dan kejenuhan, aku coba untuk masuk ke dunia yang penuh keramaian, asik, canda tawa, ternyata itu sesaat. Kegelisahan itu kembali lagi, bahkan parahnya dia lebih dari sebelumnya.
 Aku coba untuk menyepi, semoga menemukan jawaban atas kegelisahan dan sedikitnya menjadi penenang, ahhh gila... ternyata makin parah dan semakin liar berjalan jalan di isi kepala.Â
Selalu sepanjang hari seperti itu, sampai sampai berimbas terhadap pola tidur, makan dan keseharian.
 Ingin berjalan, bingung harus kemana, apa yang harus dimulai, berfikir sejenak... balik lagi ke titik semula. Kenapa? Ada apa ini?Â
Riak riak suara dari arah penjuru masuk ke telinga, bisikan untuk ayo bergerak kawan, tapi apa? Apa yang harus aku lakukan.Â
lantas berputus asa, mencoba peruntungan untuk kembali ke lingkungan yang sama.
 Tiba-tiba teringat sore itu, ohh iya ya.. kalau tidak salah ada janji pertemuan yang sudah lama belum di tepati (gumam ku), akhirnya aku coba komunikasi.
Aku: assalamualaikum mang sedang dimna? Lagi sibuk gak?