Di era media sosial seperti sekarang, influencer memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan digital kita. Dari mempromosikan produk hingga mempengaruhi tren, mereka bisa dengan mudah mengubah pandangan banyak orang hanya dengan beberapa unggahan. Tapi, dengan kekuatan sebesar itu, kita perlu bertanya, apakah para influencer cukup menyadari tanggung jawab sosial yang mereka miliki?
Influencer dengan pengikut yang mencapai jutaan tentu memiliki pengaruh yang sangat kuat. Mereka bisa membuat sesuatu menjadi viral hanya dengan mempostingnya. Sayangnya, pengaruh besar ini sering kali digunakan tanpa mempertimbangkan dampaknya. Banyak influencer yang mempromosikan produk kecantikan atau perawatan tubuh yang belum tentu aman atau efektif. Pengikut yang percaya pada rekomendasi mereka bisa jadi membeli barang yang tidak hanya mahal, tapi juga berisiko bagi kesehatan. Misalnya, produk yang mengandung bahan kimia berbahaya yang bisa menyebabkan iritasi pada kulit. Ini menunjukkan bahwa influencer perlu lebih hati-hati dalam memilih produk yang mereka promosikan, agar tidak merugikan pengikut mereka.
Selain itu, influencer juga kerap menjadi penyebar informasi yang tidak selalu benar. Misalnya, ada beberapa influencer yang membagikan tips atau trik diet yang tidak teruji, bahkan yang berisiko bagi kesehatan. Diet ekstrem atau cara cepat menurunkan berat badan sering kali menjadi tren, padahal tidak selalu aman atau sehat. Dalam hal ini, pengikut mereka, terutama yang lebih muda, bisa terpengaruh untuk mencoba cara-cara yang berbahaya. Maka dari itu, influencer harus lebih bijak dan bertanggung jawab dalam membagikan informasi, apalagi yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan.
Namun, tidak semua influencer hanya fokus pada keuntungan pribadi. Ada juga banyak influencer yang menggunakan platform mereka untuk tujuan positif, seperti mengedukasi pengikut tentang masalah sosial yang penting. Beberapa influencer berbicara tentang isu-isu seperti kesehatan mental, perubahan iklim, dan hak asasi manusia. Dengan jangkauan yang mereka miliki, influencer memiliki potensi untuk menggerakkan banyak orang untuk peduli dan bertindak terhadap masalah-masalah sosial yang lebih besar.
Tentu saja, kita sebagai pengikut juga perlu lebih kritis. Tidak semua yang dipromosikan di media sosial itu baik atau benar. Sebagai pengguna media sosial, kita harus bisa membedakan mana yang sekadar tren sesaat dan mana yang memberi dampak positif untuk kehidupan kita. Dengan begitu, kita bisa menghindari terjebak dalam informasi yang menyesatkan atau produk yang hanya menguntungkan pihak tertentu.
Para influencer memiliki kesempatan besar untuk membawa perubahan positif, tapi mereka juga memikul tanggung jawab moral yang tidak ringan. Dengan menggunakan pengaruh mereka untuk tujuan yang lebih baik, seperti memberi edukasi atau meningkatkan kesadaran sosial, mereka bisa menciptakan dampak yang lebih besar. Sebagai pengikut, kita pun harus lebih selektif dan menyadari bagaimana informasi yang kita terima bisa memengaruhi hidup kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H