Mohon tunggu...
Fuad Afif
Fuad Afif Mohon Tunggu... Mahasiswa - doubting and questioning

Student of knowledge

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Physicist vs Engineer?

26 Juli 2024   16:07 Diperbarui: 26 Juli 2024   16:15 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dimanapun pembaca sekalian berada kala membaca tulisan ini, lihatlah sekeliling sekitar, benda-benda yang telah kita  cipta dan bangun hanya mungkin ada berkat pemahaman kita tentang hukum alam: gaya yang membentuk dunia kita serta sifat zat yang dipengaruhi gaya tersebut. Itu salah satu alasan seluruh penerapan fisika mustahil disebut satu per satu. Aneka pernak-pernik dunia modern kita yang timbul dari berbagai penemuan ahli fisika selama berabad-abad dan tentu saja dalam hal ini tak bermaksud juga mengatakan bahwa seluruh pengetahuan dan pemahaman itu hanya didapat dari ahli fisika saja, karena siapa saja bisa dapat mengatakan hal yang serupa jika seseorang tersebut menulis tentang kimia, teknik, matematika, dan seterusnya. 

Berdasarkan hal tersebutlah, maka tulisan ini akan berfokus pada satu topik, yaitu bagaimana cara fisika melandasi, bersimpangan, serta bergabung dengan disiplin lain, entah murni atau terapan, serta peran yang senantiasa fisika mainkan di banyak badan riset antardisiplin baru yang menarik, dan dalam hal ini tentu penulis akan membatasinya dalam bidang teknik.

Ahli fisika terlampau terobsesi menemukan prinsip matematis yang menyatukan mekanisme alam, satu pertanda kegigihan umat manusia memahami alam semesta, tapi kenapa? Kita mungkin berpikir bahwa penemuan boson Higgs pasti tidak berpengaruh langsung terhadap keseharian kita, begitupun teori gravitasi kuantum yang didambakan, tidak akan membantu mengentaskan kemiskinan serta penyakit. Namun itu bukanlah sudut pandang yang tepat. Sains dasar yang disulut oleh rasa ingin tahu, senantiasa berujung pada kemajuan teknologi yang bahkan merevolusi dunia kita. 

Kebanyakan peneliti fisika, utamanya yang bekerja di akademia, mereka bukan orang yang tertarik  dengan potensi penerapan karya mereka. Jika kita menegok berbagai penemuan hebat di sains yang kemudian terbukti memiliki kegunaan praktis pun, kita akan menemukan bahwa banyak diantaranya sekedar berawal dari gelora keingintahuan demi memahami dunia, serta demi memuaskan rasa penasaran para saintis yang bersangkutan.

Sekarang, mari kita lihat perbandingan antara fisika dengan teknik. Mahasiswa teknik mesin atau elektro mempelajari banyak topik sebagaimana yang dipelajari oleh mahasiswa fisika, seperti mekanika Newton, elektromagnetisme, komputasi, dan teknik matematis yang diperlukan untuk memecahkan berbagai jenis permasalahan tertentu yang kerap muncul. Banyak juga ahli fisika terapan yang ujung-ujungnya bekerja di bidang teknik, yang justru makin mengaburkan batas kedua disiplin ilmu tersebut. Ahli fisika dan insinyur adalah dua profesi yang sering kali berkaitan, namun yang mesti diperhatikan adalah masing-masing profesi tersebut memiliki fokus dan pendekatan yang berbeda terhadap ilmu pengetahuan dan aplikasi praktis

Seorang Physicist atau ahli fisika biasanya akan menanyakan pertanyaan "Mengapa?" dan "Bagaimana?" demi menguak prinsip dasar yang melatarbelakangi mekanisme alam. Sementara Engineer atau insinyur umumnya tidak terdorong oleh prinsip-prinsip mendalam tersebut. Para insinyur lebih memilih menyalurkan pemahaman mereka untuk bekerja membangun dunia yang lebih baik. Ahli fisika dan insinyur sama-sama memecahkan masalah, tapi masing-masing cenderung memiliki motivasi yang berbeda dalam pencarian pemecahan.

Sebagai contoh mungkin ialah GPS yang merupakan kemajuan paling penting selama beberapa dasawarsa terakhir. Keberhasilan cemerlang teknik sistem navigasi satelit ini jelas mendemonstrasikan nilai riset fisika murni yang melandasi teknik. Sistem GPS kini merupakan bagian yang integral dalam kehidupan manusia, kita mungkin tak dapat hidup tanpa GPS. GPS bukan cuma membuat kita tidak tersesat lagi di banyak tempat asing, melainkan juga telah memudahkan kita menyaksikan planet kita dari atas. GPS juga memetakan Bumi dengan rincian yang luar biasa sehingga memungkinkan kita mempelajari iklim Bumi yang berubah, atau menghubungkan sistem AI untuk menstranformasi transportasi, pertanian, dan banyak industri lain. Tanpa pengetahuan yang berasal dari riset fisika murni, GPS mustahil ada. Berikutnya arloji atom di satelit, yang diperlukan agar kita mampu menentukan lokasi satelit secara tepat sehingga posisi kita di Bumi pun bisa balik ditentukan. Hal tersebut bisa bekerja karena para engineer atau insinyur memperhitungkan hakikat kuantum vibrasi atom, beserta koreksi relativistik terhadap laju aliran waktu yang dijelaskan teori-teori Einstein.

Dan ada banyak lagi contoh teknologi dari hasil bertemunya fisika dengan teknik yang telah mengubah dunia seperti yang kita saksikan sekarang. 

Physicist atau ahli fisika tertarik pada pemahaman dasar mengenai hukum-hukum alam dan fenomena fisik. Mereka melakukan penelitian untuk mengembangkan teori-teori baru dan memahami mekanisme yang mendasari alam semesta, dari partikel subatomik hingga kosmologi. Pendekatan ahli fisika cenderung lebih ilmiah dan teoritis, fokus pada pemecahan masalah mendasar yang mungkin tidak memiliki aplikasi langsung. Karena itu para ahli fisika sering terlibat dalam penelitian murni yang tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan manusia tanpa memikirkan aplikasi praktis langsung. Tetapi walaupun begitu, mereka juga melakukan berbagai eksperimen untuk menguji hipotesis dan mengembangkan model matematis untuk menggambarkan berbagai fenomena alam. 

Sementara engineer atau insinyur menggunakan prinsip-prinsip ilmiah dan matematika untuk merancang, mengembangkan, dan memelihara teknologi dan sistem. Mereka lebih fokus pada aplikasi praktis dari teori-teori yang dikembangkan oleh ahli fisika. Pendekatan insinyur lebih praktis dan terfokus pada penerapan teori ilmiah untuk menciptakan solusi teknologi yang bermanfaat. 

Albert Einstein, yang terkenal dengan teori relativitasnya, adalah contoh dari salah satu tokoh ahli fisika yang berfokus pada pengembangan teori dasar yang mengubah pemahaman kita tentang ruang dan waktu. Berikutnya adalah contoh salah satu tokoh insinyur ialah Nikola Tesla yang menerapkan prinsip-prinsip fisika untuk menciptakan teknologi baru yang terkenal dengan penemuan dan pengembangan sistem tenaga listrik AC (alternating current)

Ahli fisika dan insinyur memiliki peran dan fokus yang berbeda meskipun keduanya sama-sama bekerja dengan prinsip-prinsip fisika

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun