Mohon tunggu...
Ahmad Fuad Afdhal
Ahmad Fuad Afdhal Mohon Tunggu... Dosen - Ph.D.

Pengamat isu sosial

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Liga Champions 2015-2016: Sejauh Mana Peluang Juara Baru?

18 September 2015   16:28 Diperbarui: 18 September 2015   16:30 8122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Liga Champions musim kompetisi baru saja dimulai. Sorotan mata para penggila bola di berbagai penjuru dunia mulai memelototi televisi. Sementara di Eropa, khususnya di kota-kota yang klub-klub menjadi peserta Liga Champions 2015-2016, mereka berbondong-bondong  ke stadion untuk melihat klub kesayangan mereka bermain.

Sementara itu, semua klub mulai dari pimpinan, pelatih, dan para pemain, sudah mempersiapkan diri. Ini pertarungan paling bergengsi di Eropa. Hanya klub-klub terpilih yang bisa bertarung di sini. Semua klub berlomba-lomba ingin lolos kualifikas. Tapi hanya 32 klub yang boleh bertanding di kompetisi sepakbola antar klub yang menawarkan hadiah menggiurkan. Ini juga alasan mengapa Liga Champions selalu kompetitif.

Seperti biasa para klub lama yang mantan juara Liga Champions banyak bermunculan. Bahkan boleh disebut langganan.  Nama-nama seperti Real Madrid, Manchester United, Benfica, Barcelona, Bayern Munchen, Chelsea, dan Porto akan menemui para penggemarnya. Kemudian disusul oleh klub-klub besar lainnya yang sering ikut Liga Champions seperti PSG,  Atletico Madrid, Juventus, AS Roma, dan Arsenal. Yang menarik adalah ikutnya klub-klub yang baru pertama kali seperti Malmo, Astana, Maccabi Tel Aviv, dan Gent. Klub-klub ini bagai mendapat durian runtuh. Mereka serasa mimpi bisa ikut Liga Champions. Khususnya klub Astana dari negara Kazakhstan, negara Asia Tengah yang memutuskan untuk ikut UEFA demi meningkatkan mutu sepakbola mereka. Jelas pemunculan mereka dianggap sepi oleh para pencandu bola. Tapi yang namanya sepakbola, mereka tetap saja memiliki peluang.

Berbagai prediksi dikeluarkan. Dalam era kompetisi modern Liga Champions tidak ada juara yang bisa dua kali berturut-turut menjadi juara. Tapi Barcelona nampaknya serius sekali mempersiapkan diri. Rival abadi mereka, Real Madrid ingin juga menjadi juara agar mencapai angka 11 kali seperti jumlah pemain sepakbola dalam satu tim.

Jangan salah bahwa Gianluigi Buffon ingin sekali sebelum ia pensiun bisa membawa Juventus menjadi juara. Pelatih Jose Mourinho juga mau membawa Chelsea menjadi juara. Ia tidak mau kalah dengan Di Matteo yang bisa menjadikan Chelsea juara Liga Champions.

Pasti banyak klub yang ingin menjadi juara. Tapi kalau diteliti lebih jauh, ada klub-klub yang peluangnya sangat kecil karena keterbatasan finansial yang mau tak mau kemampuan membeli pemain bagus sangat terbatas. Contoh untuk ini antara lain BATE, Gent, dan Maccabi Tel Aviv. Namun mereka akan berjuang mati-matian agar bisa melangkah sejauh mungkin. Karena makin jauh melangkah berarti makin banyak uang yang akan diterima.

Pertandingan pertama:

Memang dari pertandingan pertama dalam penyisihan grup kita tidak bisa menyimpulkan siapa yang akan menjadi juara Liga Champions kali ini. Bahkan tidak tepat untuk mengambil kesimpulan siapa yang akan memenangkan pertarungan turnamen sepakbola antar klub paling top di benua Eropa. Kesimpulan sementara juga sebaiknya tidak. Akan tetapi, dari hasil-hasil pertandingan-pertandingan pertama berikut akan ada catatan, gambaran, dan peta yang menarik. Tengok saja.

Dari grup A, Real Madrid vs Shakhtar Donetsk 4-0, dan PSG vs Malmo 2-0. Di grup B Wolsburg dan PSV, keduanya menang. Wolsburg kalahkan CSKA, dan PSV kalahkan Manchester United. Grup C menarik karena kedua kesebelasan Atletico Madrid dan Benfica sama-sama mencatat kemenangan 2-0 dari lawan masing-masing. Sedangkan di grup D, Sevilla hancurkan Monchengladbach dengan 3-0 dan Manchester City harus mengakui keunggulan Juventus finalis tahun lalu dengan 1-2.

Bagaimana dengan pertarungan di hari kedua? Ini juga patut disimak,. Di grup E, sang juara tahun lalu, Barcelona ditahan imbang 1-1 oleh AS Roma, dan Bayer Leverkusen menghancurkan BATE dengan skor meyakinkan 4-1.  Di grup E, Olympiakos sepertinya dibuat harus belajar main sepakbola kembali oleh Bayern Munchen. Kemenangan Munchen dengan 3-0 membuktikan mereka di kelas berbeda dari Olympiakos. Sedangkan antara Dinamo Zagreb dengan Arsenal berakhir 2-1 untuk kemenangan Dinamo Zagreb. Di grup G terjadi pertarungan sengit antara Dynamo Kiev dengan Porto yang berakhir dengan imbang 2-2.  Sementara Chelsea dengan mudahnya menekuk Maccabi Tel Aviv dengan 4-0.  Sementara itu di grup H, Valencia seagai tuan rumah kalah tipis 2-3 dari Zenit St. Petersburg. Sedangkan muka baru Gent mampu menahan imbang Lyon dengan 1-1.

Tentu saja kejutan paling besar adalah ketika AS Roma yang memiliki pemain berdarah Indonesia, Radja Nainggolan, mampu menahan sang juara bertahan Barcelona.  Pertandingan ini menjadi sandungan utama bagi tim asuhan Luis Enrique.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun