Sebagai ilmu pengetahuan yang baru, farmakoepidemiologi mendapat respons yang sangat bagus dari para ilmuwan, saintis, dan para pakar. Mereka yang memiliki latar belakang farmakologi, epidemiologi, dan khususnya yang ruang lingkupnya adalah pengembangan obat.Â
Masuknya farmakoepidemiologi dalam kancah pengembangan obat ikut melengkapi perspektif yang selama ini sudah ada terlebih dahulu. Justru dengan adanya pendekatan baru, farmakoepidemiologi telah melengkapi aspek-aspek yang selama ini belum terlihat.
Dari asal katanya, farmakoepidemiologi, berasal dari penggabungan farmakologi dan epidemiologi. Posisi farmakoepidemiologi jelas yang mana penggabungan tersebut akan menyebabkan kedua ilmu pengetahuan asalnya, farmakologi dan epidemiologi menjadi suatu kesatuan yang dalam hal ini fenomena dalam farmakologi dan epidemiologi menjadi satu kesatuan dengan luaran yang semakin rinci dan tepat sasaran.
Kedua faktor tersebut, farmakologi dan epidemiologi dengan bentuk farmakoepidemiologi telah menjadi perspektif baru dalam pengembangan. Ini tidak muncul ketika masih dalam dua ilmu pengetahuan yang terpisah, sehingga aplikasinya berbeda.
Namun, dengan farmakoepidemiolgi, sebagai perspektif baru maka peran dari ilmu baru ini sangat signifikan, bahkan menjadi solusi dalam pengembangan baru. Ilmu baru ini sngat aplikatif dengan azas manfaat yang semakin besar bagi ilmu pengetahuan khususnya dan bagi kepentingan pasien dengan akan mendorong ditemukannya obat-obat baru yang inovatif.
Industri farmasi:
Peran dari farmakoepidemiologi dan industri farmasi pada dasarnya telah meluas secara signifikan dalam beberapa tahun belakangan. Epidemiologi saat ini kontribusinya telah mencakup beberapa fungsi dalam industri farmasi dan bioteknologi. Walaupun begitu, yang paling nyata dan terasa dari kontribusi epidemiologi secara historis adalah dalam pasca persetujuan evaluasi keamanan obat.
Walaupun baru sekitar 20 tahun yang lalu pemakaian farmakoepidemiologi tradisional yang berorientasi penyakit.Â
Fase pertama dari pengembangan obat hanya merupakan wajah tantangan pada fase pertama pengembangan obat, yang mana ini merupakan wajah dari tantangan untuk pengembangan obat dan komersialisasi dalam waktu yang telah tercatat meningkat dalam aplikasi ilmu-ilmu epidemiologi pada semua fase pengembangan obat.Â
Akan halnya pengembangan obat, farmakoepidemiologi memegang peran penting dalam fokus utama untuk menguraikan sejarah alamiah dari suatu penyakit. Bukan merupakan investigasi dari resiko obat dan manfaatnya. Yang lebih umum setelah adanya persetujuan awal pengembangan obat.
Dalam awal pengembangan obat, informasi deskriptif tentang kebutuhan pengembangan obat serta resiko obat dan manfaatnya lebih umum setelah persetujuan kandidat baru memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan untuk mendorong program riset.