Peran teknologi dalam biaya pelayanan kesehatan telah menjadi fokus para ahli keuangan. Persoalannya  bahwa keinginan untuk mengkuantifikasi dampaknya pada teknologi pelayanan kesehatan terbentur pada kompleksitas dari subjeknya.
Ini menyebabkan para ahli keuangan terus mencari pendekatan-pendekatan yang tepat. Bagaimanapun masalah  biaya pelayanan keuangan yang cenderung meningkat dari waktu telah membebani anggaran negara, anggaran perusahaan, dan anggaran rumah sakit.
Akan halnya teknologi pelayanan kesehatan, yang menjadi sumber masalah adalah karena definisi dari  luas ini makna teknologi pelayanan kesehatan yang sangat luas. Dengan menggunakan definisi yang luas ini jelas sekali bahwa teknologi harus merupakan bagian utama dari biaya pelayanan kesehatan. Hal lain adalah bahwa studi-studi telah melakukan analisis dari berbagai  perspektif.
Kembali kepada biaya pelayanan kesehatan, begitu signifikannya faktor ini sehingga menjadi suatu kebijakan. Sebagaimana halnya sekian prosentase produk nasional bruto dibelanjakan untuk sektor pelayanan kesehatan, apalagi kalau sudah melebihi 10% , maka masyarakat akan mempertanyakan nilai dari pelayanan kesehatan tersebut.
Para ekonom selalu berpegang pada salah satu dasar ilmu ekonomi bahwa sumber daya selalu terbatas. Faktanya saat ini sistem pelayanan kesehatan sedang menghadapi keterbatasan dalam sumber daya yang terbatas.
Sejak dekade 80an, telah menjadi isu utama bahwa bagaimana masyarakat mempunyai pilihan bagaimana masyarakat membelanjakan sumber daya yang terbatas, Penilaian teknologi kesehatan kemudian menjadi alat bantu untuk menentukan pilihan.
Oleh karena itu, isu dasar dari teknologi pelayanan kesehatan bukan jumlah absolut yang dibelanjakan pada pelayanan kesehatan , namun yang penting adalah seberapa besar manfaat yang didapat dari biaya pelayanan kesehatan ini bagi masyarakat dibandingkan biaya pada sektor-sektor lainnya.
Analisis:
Akan halnya analisis terhadap biaya pelayanan kesehatan, umumnya akan masuk keempat kategori berikut: (1) Dampak agregat dari teknologi, (2) Dampak dari teknologi khusus atau dampak dari kelas teknologi, (3) Dampak dari teknologi  yang digunakan pada kelompok umur tertentu, (4) Dampak dari teknologi yang dipakai pada penyakit tertentu.
Sementara itu, prosentase dari total biaya pelayanan kesehatan akan merefleksikan: (1) Perubahan populasi dan kebutuhan kesehatan, (2) Gaji secara umum dan inflasi, (3) Gaji dan inflasi sektor kesehatan yang melebihi inflasi umumnya, (4) Perubahan dalam intensitas pelayanan , yang merupakan kuantitas input tiap pelayanan kesehatan.
Dengan menggunakan pendekatan intensitas pelayanan telah diteliti bahwa karyawan, obat dan perlengkapan kesehatan serta alat-alat mencapai setengah dari beban setiap harinya dari biaya kesehatan. Di Amerika Serikat sampai dengan tahun 1970. Kemudian di antara 1971-1981 terjadi kenaikan 21 %. Sementara menurut OTA (Office of Technology Advancement), kenaikan tersebut karena terjadi pelayanan kesehatan.
Lebih jauh, kombinasi peningkatan intensitas pelayanan dan menyebabkan  peningkatan biaya pelayanan kesehatan akan mencapai  24% dari peningkatan biaya rumah sakit per kapita.Dengan mempertimbangkan keseluruhan sektor pelayanan kesehatan dampak kombinasi dari intensitas pelayanan dengan indeks harga pelayanan kesehatan melebihi indeks harga konsumen sekitar 16%  dari kenaikan per kapita pelayanan kesehatan dari kenaikan per kapita  biaya pelayanan kesehatan pada periode yang sama.