Mohon tunggu...
fuad adi
fuad adi Mohon Tunggu... profesional -

sang penjelajah tapi bukan penjajah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

MAU, HIDUP TIDAK BERARTI…?

23 Desember 2011   12:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:51 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebanyakan kita melihat kesuksesan hidup dengan melihat apa yang orang lain raih. Dan cenderung diukur dengan keberadaan materi saja. Dengan kata lain kita cenderung mengukur kesuksesan hidup dengan apa yang ditawarkan oleh dunia di luar diri kita. Tidak sedikit buku-buku atau bacaan lain yang disodorkan di hadapan kita memberi tawaran kesuksesan hidup dengan “kebebasan financial”, dan seterusnya. Barangkali itu bukan sesuatu yang salah. Tetapi tidak bisakah kita menentukan kesuksesan hidup dengan ukuran kita sendiri.

Memang bahwa dalam kehidupan kita tidak bisa lepas dari kehidupan social. Dan kita mau tidak mau harus berhubungan dengan orang lain. Di situ juga kita bisa saling mempengaruhi dan saling belajar. Tetapi bukankah pada akhirnya bagaimana jadinya kita itu ditentukan oleh diri kita sendiri.

Saya meyakini bahwa setiap orang bisa memiliki kesuksesannya masing-masing. Dan sebetulnya kalau kita selidiki lebih mendalam tentang orang-orang yang sering kita anggap atau kita posisikan sebagai orang sukses adalah mereka yang berani memegang teguh pendirian pada orientasi dan dedikisi kehidupan yang mereka tentukan sendiri. Dan mereka yang konsisten pada pilihan hidupnya. Di samping itu, mereka juga merupakan pribadi yang memiliki karakter.

Terhadap mereka kita bisa belajar dan mengambil pelajaran bagaimana mereka mengarungi kehidupan, tetapi pasti kita tidak bisa menjadi seperti mereka. Karena masing-masing kita sebetulnya sudah memiliki dunianya sendiri-sendiri, hanya saja kebanyakan kita tidak secepatnya bisa menyadari dan menemukan dunia kita yang sebenarnya. Kita cenderung ragu pada apa yang sudah kita dapatkan dan menginginkan apa yang orang lain sudah dapatkan. Sehingga kita terlambat menjadi diri kita sendiri, bahkan lebih tragis lagi kalau sampai akhir hayat kita tidak pernah mengenali diri kita sendiri. Sehingga apa yang kita lakukan sepanjang hidup kita hanya sekedar menyelesaikan hidup saja, tanpa pernah menjadi diri yang “berarti”. Maka segeralah tentukan arah hidup KITA atau hidup KITA tidak akan pernah “berarti”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun