Mohon tunggu...
Fuad Baskara
Fuad Baskara Mohon Tunggu... -

this is where i can throw anything from my mind

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Akibat Menyepelekan Tanggung Jawab

7 Mei 2013   18:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:57 1493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Cermin (Cerita mini)

TEMA : Manusia dan tanggung jawab

Akibat Menyepelekan Tanggung Jawab

Farhan adalah seorang pelajar yang masih duduk di bangku SMA. Pada masa kecilnya dipenuhi kasih sayang oleh orang tuanya dan semua kemauannya selalu terpenuhi, di lain pihak kakeknya sangat tegas terhadapnya dan menyuruhnya untuk  disiplin dan mandiri terhadap apapun tetapi Farhan tidak suka akan tindakan atau nasihat dari kakeknya itu dan selalu berlindung di belakang ibunya yang sangat mengasihinya. Suatu ketika si kakek menyuruh Farhan untuk mengerjakan PRnya “Hei Farhan, sana kerjakan PRmu sekarang! Selagi kau tidak ada kerjaan” printah si kakek, farhan menjawab “Nanti saja lah kek, kan masih 4 hari ini dikumpulin” , lalu si kakek menjawab dengan suara yang agak keras “Kau ini selalu saja malas, kamu tau apa arti seorang pelajar itu? Pelajar itu adalah tukang belajar, jadi kamu memiliki tanggung jawab belajar bukannya malas-malasan nonton TV sambil main HP seperti ini bla bla..” mendengar nasihat kakeknya dengan suara seperti itu Farhan pun berdiri dan menatap kakeknya lalu berkata “Sudahlah kek Farhan bukan anak kecil lagi, nanti PRnya juga bakal Farhan kerjakan” mendengar itu si kakek merasa nasihatnya tidak ada yang masuk kedalam kepala cucuknya itu lalu ia masuk ke kamarnya.

Keseokan harinya adalah hari Sabtu, Farhan bersiap-siap untuk pergi dengan teman-temannya untuk bermain futsal, lalu si kakek muncul dan bertanya kepada Farhan “Farhan, kamu mau kemana?” Farhan menjawab “Farhan mau main futsal sama temen farhan” lalu kakek bertanya lagi “Lalu.. kapan kamu akan mengerjakan PRmu yang banyak itu?” Farhan menjawab “Sudahlah kek, kemarin kita sudah bahas ini kan? Nanti juga Farhan kerjain PR farhan”  si kakek diam sejenak lalu membalas “Ingatlah tanggung jawabmu sebagai pelajar Farhan, jangan menyepelekan tanggung jawab” lalu si kakek pergi ke ruang makan, “Why is he always bugging me with this kind of conversation?” ungkap farhan dalam hati lalu pergi untuk bermain futsal.

Dua hari berlalu dengan cepat, karena asiknya menikmati  akhir pekan Farhan lupa akan PRnya yang masih menumpuk ia malah jalan-jalan dengan temannya ke Mall untuk bersenang-senang. Si kakek hanya bisa diam, karena ia sudah tidak tau lagi apa yang harus ia katakankepada Farhan yang setiap di nasihati jawabannya nanti dan nanti saja. Malam pun tiba, terdengar suara pintu terbuka ternyata adalah Farhan yang baru pulang, lalu si kakek yang sedang menunggunya bertanya “Farhan, kamu lupa sesuatu atau tidak?” Farhan dengan tatapan bingung menjawab “lupa sesuatu? Maksudnya?” si kakek membalas “kau tidak ingat apa yang kamu lupakan?” Farhan dengan tatapan yang masih bingung membalas “eh?.. uh kayaknya ga ada yang aku lupain deh” si kakek menjawab “PR? Kamu sudah kerjakan PRmu?” dengan kaget dan raut wajah pucat “Astaga Farhan lupa.. Farhan Farhan” lalu kakek memotong pembicaraan saat farhan sedang kehabisan kata dan bertanya “Dan kakek diberi tau sama ibumu kalau 1 minggu lagi kamu akan UTS, apa persiapan kamu?” Farhan yang sedang kelimpungan makin kelimpungan, deadline PR akan di kumpulkan besok saat jam pertama kelas dimulai. Dengan raut wajah yang pucat Farhan ke kamarnya dan mengerjakan PRnya dengan terburu-buru, dia tidak mementingkan salah benarnya.

Keesokan harinya Farhan yang tidur terlelap di atas meja belajarnya terbangun dari tidurnya dan ia sadar dia baru menyelesaikan PRnya dapat di katakana hanya 20%nya saja karena ketiduran saat mengerjakannya. Dengan putus asa ia bersiap2 dan mandi untuk berangkat kesekolah.

Mata pelajaran pertama adalah Matematika dan Farhan hanya mengerjakan seadanya saja, saat PR di kumpulkan, Pak Selamet guru Matematika memanggil Farhan untuk kedepan dan Pak Selamet bertanya “Mana lagi PRmu yang lain? Kumpulkan sekarang juga!” Farhan membalas dengan nada pelan dan takut “Ha-hanya itu saja pak yang bisa saya kerjakannmaaf pak” “Maksud kamu apa? Saya member PR hanya 3 lembar latihan tetapi kamu malah 1 halaman saja tidak, apa yg kamu lakukan selama ini saat libur?” Tanya Pak Selamet dengan nada yang keras. “Maaf Pak saya lupa kalau ada PR waktu itu” Jawab Farhan “Dasar kamu itu, kalau begini PR kamu saya tidak anggap, silahkan kamu bawa pulang ini PR kamu saya tidak mau periksa dan nilai Tugas kamu saya beri nol” jawab Pak Selamet dengan tegas “iya pak..” jawab Farhan dengan murung,Dan begitu Pula dengan PR-PR pelajaran yang lainnya, Farhan hanya bisa menyelesaikan kurang dari setengahnya saja, dan guru-guru semuanya marah dan menasihati farhan akan Tanggung jawabnya sebagai pelajar tidak ada dan menuntutnya agar memiliki kesadaran dan tanggung jawab sebagai pelajar Lalu si Farhan pun menyesal dan bejanji akan lebih rajin lagi dan bertanggung jawab pada dirinya sendiri.

Cerita ini bertujuan untuk memotivasi para pelajar yang kurang senang belajar untuk lebih bertanggung jawab kepada dirinya sebagai pelajar yaitu untuk lebih rajin dalam belajar dan tidak menyepelekan Tugas-tugas yang diberikan oleh guru atau dosen.

“SALAM UG”

NPM: 53412064

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun