Mohon tunggu...
Sirajul Fuad Zis
Sirajul Fuad Zis Mohon Tunggu... Jurnalis - Public Relations

Penulis, Pengamat Komunikasi, Planner dan Akademis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Masa Ngeluh, Kan Malu

8 November 2014   14:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:19 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

“Aduh gimana cara buatnya nieh...orang ngak bisa, malah dikasih tugas ma ni guru” gerutu mahasiswa setelah dikasih tugas. Yaeelah.... belum dicobaja udah ngeluh, dasar.. Emang kebanyakan Masiswa dan remaja seperti itu.

Sob, janganlah mengeluh dulu, di coba dulu, katakan dalam hati kita “HARUS BISA”,walaupun kita belum tau caranya, yang penting kita harus mau untuk mencoba dan jangan putus asa terhadap sesuatu yang kita kerjakan, sekaligusjangan takut gagal, karena gagal adalah awal dari kesuksesan, itu sih kata-kata orang, mungkin emang ada benarnya juga ya. dengan segenap kegagalan, bisa jadi kegagalan awal dari kesuksesan. Selanjutnya jika kita sedang melakukan sesuatu penunjang agar kita sukses, lantas ada teman yang yakin atau mengatakan kita tidak akan bisa mengerjakan hal tersebut, ngak usah di dengarin, jangan sampai anda patah semangat. Anggap aja mereka yang memathakan semngat anda sebagi pecundang, ingat kata-kata ini” biarlah orang berkata apa tentangmu, menilaimu karna kamu lebih baik dari pada mereka”

Mari kita Perhatikan baik-baik

Jangan sampai terpengaruh dengan ucapan teman-teman tersebut, karena dia sudah mengambil sebagian keberhasilan dari diri kita. Seharusnya semakin kita diremehkan orang, kita harus bisa tambah semangat dan jadikan itu sebagai cambuk untuk mencapai sebuah kemenangan dan keberhasilan. Ingat ilmu BOLA, semakin kencang dilemparkan kedinding, maka semakin keras baliknya, ada gaya berbalik arah kepada orang yang iri, semakin kamu di rendahkan maka ia lebih rendah derajatnya.

Ingin bisa?????? Ya beli buku “HARUS BISA” karangan Dr. Dino Patty Djalal,beliau adalah jubir Presiden dan menceritakan tentang kepemimpinan presiden SBY.

Aduh!!!!!!!!

Ngak punya duit..??? jangan pelit – pelit untuk diri kita kan rugi juga, padahal kan bisa menambah pengatahuan serta ilmu buat kita.Tanamkanlah dalam diri kita, bahwa Kita Bisa apa yangdilakukan oleh orang lain, Aku percaya Kita Pasti BISA!!!!!!Banyak sekali hal bermanfaat dari internet yang bermunculan pada saat sekarang ini, tapi adakah kita mengarahkan kepada hal yang seperti itu? Kita bisa kaya, kita bisa berpendidikan, kita bisa tidak GAPTEK(gagap teknologi), kita bisa menemukan teman baru, kita bisa berbagi kepada sesama, apalagi kita bisa membantu orang-orang yang membutuhkan baik dari segi moral maupun material.

Apa problema kita sehingga kita percaya dan memiliki asumsi tidak bisa? Kenapa bisa hal ini terjadi. Ini adalah bentuk kurangnya mencintai diri sendiri, karna takut orang membilang ini itu pada kita, padahal tak semua orang yang akan membicarakan kita. Hidup sekali kalau tak bisa untuk apa kita hidup di dunia yang berwarna cerah ini. Hidup sekali bermakna, mati dikenang karna BISA melakukan hal positif.

Ibnu sina(di eropa dikenal dengan nama Avicenna) telah menghasilkan puluhan buku penting dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Di antaranya karya besarnya Asyi-fa dalam bidang filsafat dan Al-Qanun fi Ath-thib dalam bidang kedokteran.

Buku Al-Qanun fi Ath-thibb telah di tejemahkan ke bahasa latin dengan judul CANON. Buku tersebut merupak ensiklopedia lengkap dalam bidang kedokteran yang terjadi atas lima jilid. Dunia kedokteran eropa telah menggunakanya sejak abad ke-12 M hingga abad ke-17. Reputasi Ibnu Sina sebagai Ilnuan Besar, di akui luas oleh oleh semua kalangan. Bukankah Ibnu sina juga manusia biasa seperti kita?, kenapa namanya begitu abadi?kenapa di kota-kota besar ada rumah sakit Ibnu sina?

Karena ia bisa menulis, bisa karena punya ilmu, bisa memberikan manfaat duniawi kepada kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun