Mohon tunggu...
Sirajul Fuad Zis
Sirajul Fuad Zis Mohon Tunggu... Jurnalis - Public Relations

Penulis, Pengamat Komunikasi, Planner dan Akademis

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Ketenangan, Ada di Berpikir Positif

8 November 2014   14:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:19 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap orang pernah merasakan kekecewaan, kegagalan dan mengalami frustasi. Kadang dia datang sekaligus sehingga dunia terasa semua dunia ini runtuh, tak ada perubahan, mematikan hati, setelah itu melihat semua keadaan menjadi negatif, apapun menjadi berantakan, lihatlah olehmu dari sisi lain, untuk bangkit, tetap semangat, pantang menyerah, bertindaklah utuk suatu ysng bermanfaat dan positif, kadang kala kita tidak pernah dan mengabaikan bagaimana dhasatynya berpandangan positif. Banyak cara positif yang kita lakukan dengan ringan, yaiut menyapu lantai, mengumpulkan kenang-kenagan masa lalu, lakukanlah kegiatan dimana andalah penguasa hidup anda,tidak dikendalikan oleh orang lain.

Dan kamu akan merasakan secara positif tindakan kecil ini,dapat mengubah sikap anda dengan secara ajaib, cobalah menolong seseorang yang sedang kesusahan, mana tahu dengan menolong kita akan diringankan pula beban-baban yang kita pikul dari waktu ke waktu dari hari kehari begitu seterusnya sehingga kita merasakan kebahagian dengan berpandang positif dan melakukan hal yang positif, semakin kecil(lemah) orang kita tolong tersebut, semakin baiklah, cobalah keluar dari kamaar, tau dalam rumahmu sejenak. Lihatlah kelangit yang luas, pikrkan dengan positif kita bisa menggenggamnya dan mampu untuk melakukan, tarik nafas panjang lalu lepaskan dengan rasa keyakina di hati tanpa da kerguan sedikitpun kalau kita bisa membantu satu sama lain.

Panjang lebarpun kita membaca tiada gunanya kita membaca kalau tidak melakukan hal yang positif yang tak membawa kepada perubahan yang hakiki, menerapkan kemaslahatan, menjauhkan kemaksiatan, selalu mengingat kenikmatan yang telah diberikan oleh yang Maha pengasih, Allah selalu mengingat dan memperhatikan hamba-hambanya, tapi adakah kita memperhatikah Allah. Apapun bentuk yang kamu pakai sekarang(baju, celana) bukan dari pemberian orang tua semata, dibalik itu lah peran Allah membantu makhluknya yang kecil, yang tak pantas sombong, yang harus tunduk pada-Nya.

Gapailah cita-citamu,bahagiakan hati orang tua, buat mereka bangga punya anak sepertimu, tunjukan kepada orang-orang bahwa kamu adalah makhluk yang tidak lemah dilihat dari fisik ataupun dari luar, tunjukan kemampuanmu, Semoga kamu tenang dengan berpandan posit tehadap apaun yang terjadi.

Apalagi hal ini terjadi pada seorang remaja yang sedang menjalani aktivitas belajarnya di kampus. Sebenarnya olahraga bola atau apapun nama cabang ilahraga nya mengajarkan kita untuk hidup sportif dan menjalani kehdupan dengan kejujuran serta ketulusan jiwa menjalani agenda yang ada untuk diri kita. Maka perlu bagi seorang jiwa yang masih labil mengingat kappa yang akan di kendarai “Dunia ini umpama lautan yg luas. Kita adalah kapal yg belayar dilautan telah ramai kapal karam di dalamnya. Andai muatan kita adalah iman, dan layarnya takwa, niscaya kita akan selamat dari tersesat di lautan hidup ini”.

Pengertian pada diri sendiri akan lebih penting dari pada pengertian kepada orang lain, dengan pengertian kepada diri sendiri berarti sudah perthatian kepada orang lain. Dengan cara paling tidak senyum dan memberi kesejukan kepada orang bertemu dengan kita, bisa kenalan, dan menjadikanya juga sebai seorang sahabat dalam hidup.Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun , dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaantelahbercakap-cakaplamadengannya.
begitulah membersihkan jiwa kita di saat jiwa dilumuri kekotoran mungkin sangat penting dari pada memikirkan hal negative, memprovokasi diri sendiri sehingga semakin gelisah dan tidak tenang. Anda mungkin ditipu jika terlalu mempercayai tetapi hidup anda akan terseksa jika tidak cukup mempercayai.

Yogyakarta, 07 November 2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun