Sebelum membahas lebih mendalam tentang perihal iman, alangkah baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa makna dari iman itu tersendiri.
Iman berasal dari kata bahasa arab yakni "al amnu" yang berarti aman, tenang, tentram, dan damai. yang dimana kata iman ini jika dihubugkan dari makna yang di sebutkan tadi memiliki keterkaitan satu sama lain. kata aman, tenang, tentram disini dapat kita maknai apabila seorang muslim meyakini ataupun mengimani allah, kekasihnya, dan seluruh apa apa yang baginda nabi imani maka ia akan merasakan di dalam hidupnya ketenangan jiwa, rasa aman dari kegelisahan dunia maupun ancaman kegelisahan di akhirat nanti, serta merasakan ketentraman yang hakiki dalam kehidupan sehari harinya.
iman kepada allah artinya yakin dan percaya dengan sepenuh hati dengan adanya allah dan apa apa yang diperintahkannya, begitu juga dengan rasul, jika kita beriman dengan rasulullah atau bisa di sebut dengan kekasih allah maka kita harus meyakini dan juga percaya dengan apa apa yang rasulullah imani.
seperti hal nya yang kita ketahui tentang apa saja yang kita harus imani sebagaimana rasulullah juga mengimani hal tersebut, contohnya seperti yang kita ketahui bersama ada diantaranya beriman kepada allah sang maha pencipta, beriman kepada malaikat malaikatnya allah, beriman kepada kitab kitabnya allah, beriman kepada nabi dan rasul rasulnya allah termasuk baginda nabi muhammad SAW, beriman kepada hari kiamat, dan yang terakhir yakni beriman kepada takdir takdir nya allah. itu semua termasuk kedalam rukun iman yang ada dalam ajaran agama islam.
selain beriman itu termasuk ke dalam rukun iman pada agama islam, iman pun memotivasi kita para hambanya untuk tetap semangat dalam menaati perintahnya allah dan menjauhi maksiat serta laranganya allah. dengan adanya iman dalam hidup kita, seorang mukmin bisa mendapatkan kebahagiaan hidup baik di dunia maupun kebahagiaan di akhirat.
dari banyaknya hal yang telah di bahas tentang iman diatas, ada ayat yang menggambarkan dengan jelas tentang perintah beriman kepada kekasihnya allah dan kita wajib mengimani apa apa yang ia yakini juga, terdapat pada surah al-baqarah ayat 285 yang berbunyi :
اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ
yang artinya : Rasul (Muhammad) beriman pada apa (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata,) “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Mereka juga berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali.
maksudnya ialah jika kita merasa sebagai orang mukmin ataupun sebagai orang muslim yang beriman, kita harus beriman juga sebagaimana allah betapa mencintai nabi muhammad sebagai kekasihnya, dan tidak hanya berhenti disitu akan tetapi juga beriman dengan apa apa yang rasulullah imani. seperti misalnya malaikat malaikatnya allah, kitab kitabnya allah, dan juga rasul rasulnya allah tanpa membeda bedakan salah satu diantara mereka persis seperti yang telah di jelaskan di surah al baqarah ayat 285 tersebut.
اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ
penggalan tersebut menjelaskan bahwasanya kita sebagai orang mukmin pun harus mentaati firman allah seperti rasulullah beriman yakni al quran, walaupun standarisasi kualitas kita berbeda dengan rasulullah akan tetapi setidaknya kita sudah berusaha.