Dini hari pada rangkaian yang tak pernah terduga.
Bertemu lentera api yang sekiranya cocok aku pegang.
Malam dingin bertemu grimis.
Mungkin malam itu memang ditakdirkan untukku seorang?.
Aku melihat banyak lentera yang taktau terbuat dari apa api nya.
Namun malam itu aku menemukan lentera api yang terbuat dari serpihan kayu yang sangat cocok aku rakit sendiri.
Cocok hanya kata awal yang aku tak ketahui jawabnya,lantaran lentera menawan itu sudah ada pemiliknya.
Sungguh malam itu aku sangat nyaman memegang lentera api itu,sangat nyaman kalian tau.
Sia sia jika sang pemilik adalah orang bodoh,aku rela menjual mentari hanya demi memiliki sepenuhnya lentera api itu.
Redup,nyaman,dipenuhi serpihan kayu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H