Salah satu pemanfaatan sampah organik yaitu menjadikannya sebagai pupuk kompos. Pupuk kompos merupakan pupuk yang tersusun dari hasil penguraian sampah-sampah organik, seperti dedaunan kering, cangkang telur, dan sebagainya.
Kegiatan sosialisasi dan praktik pembuatan pupuk kompos ini dilakukan di lapangan Ciomas Harapan pada saat jam pelajaran olahraga. Agar tercipta kemandirian siswa kelas 6, maka barang-barang yang diperlukan untuk membuat pupuk kompos dibawa oleh masing-masing kelompok yang telah dibuat di hari sebelumnya.Â
Sampah-sampah organik yang digunakan pada praktik ini yaitu sisa makanan basah, cangkang telur, serta dedaunan kering. Sampah organik yang digunakan merupakan sampah yang mudah didapatkan di setiap rumah.Â
Dalam praktiknya terdapat 13 kelompok yang terdiri dari 6 kelompok dari kelas 6B dan 7 kelompok dari kelas 6A. Siswa sangat antusias dalam mengerjakan pembuatan pupuk kompos ini.Â
Pupuk kompos yang telah jadi dibawa kembali oleh masing-masing kelompok dan dibiarkan selama kurang lebih 7 hari sebelum dapat digunakan. Setelah pembuatan pupuk kompos tersebut, siswa diberikan penjelasan mengenai pengertian pupuk kompos, manfaat pupuk kompos dan keuntungan jika menggunakan pupuk kompos.Â
Sosialisasi dan praktik pembuatan pupuk kompos ini dilakukan agar siswa mampu mengolah sampah-sampah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat. Jika sampah-sampah organik tidak diolah dengan baik maka dapat mengakibatkan pencemaran udara seperti bau busuk. Hal ini dapat mengganggu kenyamanan bersama.Â
Harapan kedepannya siswa-siswa SD memiliki kepedulian dan kreativitas yang tinggi terhadap permasalahan kebersihan lingkungan khususnya yang diakibatkan oleh sampah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H