Mohon tunggu...
Fathanah Salsabila
Fathanah Salsabila Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - new

newbie

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wujudkan dan Pertahankan Toleransi Menuju Masyarakat Madani

2 Maret 2022   14:20 Diperbarui: 2 Maret 2022   14:23 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di zaman modern seperti ini, tidak banyak yang bisa kita contoh dari masyarakat madani. 

Apa kalian tahu arti masyarakat madani? Masyarakat madani ialah suatu tatanan masyarakat sipil yang sudah memenuhi unsur – unsur pokok seperti kemandirian yang tinggi, ruang publik yang bebas, pluralisme, demokrasi, toleransi yang tinggi dan keadilan sosial. 

Di Indonesia sendiri, terwujudnya masyarakat madani belum sepenuhnya diterapkan. Masih banyak sekali masyarakat kita yang lalai akan sesuatu hal meskipun mereka tau konsekuensi terhadap perbuatannya. Perwujudan masyarakat madani ini belum terbilang banyak, walaupun di beberapa daerah tertentu, dinilai sudah memiliki unsur – unsur pokok diatas. Salah satu unsur pokok dalam mewujudkan masyarakat madani, yaitu toleransi khususnya menghormati hak dan kewajiban umat beragama.

Apakah kalian mengetahu makna dan arti toleransi? Toleransi merupakan perbuatan saling menghargai antara masyarakat satu dengan yang lainnya, tidak memandang suku, ras, agama, dan budaya. Maka dari itu, toleransi harus kita utamakan untuk terciptanya hubungan yang baik antar masyarakat Indonesia. 

Seperti sembohyan negara kita yaitu Bhineka Tunggal Ika, bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Menurut data dari Puslitbang Kementrian Agama, indeks kerukunan umat beragama 2021 (KUB) di Indonesia mencapai skor tertinggi yaitu 72.39 dengan indikator toleransi 68,72, kerja sama 73,41 dan kesetaraan yang mencapai 75,03. Data KUB ini disebar kepada 136000 reponden dari 34 provinsi. 

Dari hasil ini, terlihat toleransi KUB di beberapa daerah yang masih bertahan untuk mempererat rasa persaudaraan. Beberapa contoh bentuk toleransi yang sudah berjalan bertahun – tahun, seperti umat muslim yang melaksanakan Sholat Idul Fitri di Denpasar, Bali berjalan dengan khidmat dengan penjagaan dari para pecalang (petugas keamanan tradisional yang beragama Hindu). 

Contoh nyata sikap bertoleransi antar umat beragama yaitu: 

Pada saat umat Islam merayakan Hari Kemenangan seperti sholat Idul Fitri di Masjid terbesar di Asia Tenggara yaitu Masjid Istiqlal, yang berteapatan pada waktu Jemaat Kristiani menunaikan ibadahnya di hari Sabtu, mereka yang mengikuti kegiatan dan merayakan Idul Fitri saling menghormati dan menjunjung tinggi sikap toleransi. Seperti firman Allah pada Al-Quran Surah  Al-Mumtahanah: 8

  “Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil,” (QS Al-Mumtahanah: 8)  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun