Boyolali - PT. Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Boyolali bekerjasama dengan Kelompok Masyarakat Pandawa Patra telah melakukan upaya inovasi untuk mengoptimalkan pelestarian tanaman saninten dengan melaksanakan program inovasi “SAN MOLINA - Pelestarian Tanaman Saninten dengan Cara Modifikasi Pupuk Kandang Menggunakan MOL dari Limbah Nasi Sisa”. Tanaman saninten (Castanopsis argentea) merupakan salah satu tanaman hutan tropis yang memiliki nilai ekologis dan ekonomis tinggi.
Tanaman ini terkenal dengan kayunya yang keras dan tahan lama, serta potensinya dalam konservasi hutan tropis. Selain itu saninten termasuk dalam tanaman yang dilindungi menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 106 Tahun 2018 serta terdaftar dalam IUCN Red List dengan kategori Endangered Species (EN). Kelestarian tanaman saninten terancam oleh beberapa faktor seperti deforestasi, perubahan iklim, dan perusakan habitat. Upaya pelestarian tanaman ini menjadi sangat mendesak untuk mencegah kepunahannya.
Salah satu cara pelestariannya adalah dengan cara memberikan nutrisi yang cukup dan seimbang bagi tanaman saninten. Limbah nasi sisa, yang biasanya langsung dibuang oleh masyarakat dapat diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat melalui pemanfaatan MOL (Mikroba Lokal). Penggunaan MOL dapat mempercepat dekomposisi bahan organik dalam pupuk kandang yang berasal dari limbah kotoran ternak.
Pupuk kandang yang dimodifikasi dengan MOL dari limbah nasi sisa memiliki keunggulan seperti peningkatan kandungan nutrisi dan mikroba bermanfaat, yang meningkatkan kesuburan tanah dan kesehatan tanaman saninten. Program ini diterapkan melalui kegiatan bersama yang dilakukan oleh Kelompok Masyarakat Pandawa Patra yang dilakukan di area konservasi PT Pertamina Patra Niaga FT Boyolali yaitu Area DAS Kali Pepe. Dengan demikian, program ini mampu berkontribusi terhadap pemberdayaan masyarakat.
Program inovasi “SAN MOLINA - Pelestarian Tanaman Saninten dengan Cara Modifikasi Pupuk Kandang Menggunakan MOL dari Limbah Nasi Sisa” dimaksudkan untuk mengubah limbah kotoran ternak dan limbah nasi sisa menjadi pupuk kandang berbasis MOL yang memiliki nutrisi tinggi dan mikroba yang bermanfaat untuk mempercepat pertumbuhan dan menjaga kesehatan tanaman saninten.
Sebelum program, pemeliharaan tanaman saninten menggunakan pupuk kimia komersial dengan pemberian pupuk kandang sebesar 0,3 kg/bulan/tanaman. Penggunaan pupuk kimia komersial dalam jangka panjang dapat berakibat pada penurunan kualitas dan kehilangan kesuburan tanah karena pengurangan mikroba tanah yang penting.
Selain itu, ketergantungan tanaman pada pupuk kimia dapat meningkatkan biaya perawatan dan mengurangi kemandirian pertanian. Setelah program, pemeliharaan tanaman saninten menggunakan pupuk kandang berbasis MOL dari limbah nasi sisa dengan perlakuan yang sama yaitu sebesar 0,3 kg/bulan/tanaman. Pupuk ini digunakan untuk memberikan nutrisi bagi tanaman saninten dan meningkatkan aktivitas mikroba dalam tanah, sehingga lebih ramah lingkungan. Biaya produksi pupuk ini sangat rendah karena bahan-bahannya terdiri dari limbah yang biasanya langsung dibuang.
Artikel ini dibuat oleh : PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Boyolali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H