Mohon tunggu...
Firdaus Tanjung
Firdaus Tanjung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Memberi dan mengayuh dalam lingkar rantai kata

"Apabila tidak bisa berbuat baik - Jangan pernah berbuat salah" || Love for All - Hatred for None || E-mail; firdaustanjung99@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jurus "Membelah Ombak" Tidak Berjalan, Timnas Garuda Takluk

11 September 2017   21:45 Diperbarui: 12 September 2017   06:46 1131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Timnas Indonesia U-18 Garuda kalah dengan Vietnam 3-0 tanpa balas pada babak penyisihan Group B AFF U-18 di Stadion Thuwuna Yangon, Myanmar (11/9/17).

Kekalahan pada laga ke tiga ini membuat Timnas Garuda wajib memenangkan sisa pertandingan terakhir melawan Brunei (13/9/17) untuk menjaga asa lolos ke semifinal.

Menguasai jalan pertandingan Timnas Garuda tidak bisa menerobos barisan pertahanan Vietnam yang tampil solid. Peluang memang ada, namun lagi-lagi tidak bisa dimaksimalkan.

Tim Paman Ho sadar bahwa mereka baru saja bertanding dua hari sebelumnya dengan melibas philipina 5-0. Praktis bermain cenderung bertahan sepanjang babak pertama.

Meski bertahan, Vietnam mengandalkan serangan balik. Justru disinilah kejelian Vietnam memanfaatkan peluang selepas jeda 30 menit babak pertama. Barisan pertahanan Merah Putih yang keropos mudah di tembus.

Dengan digantinya kipper utama Timnas Garuda, Muhammad Riyandi karena cedera dengan kipper cadangan M. Aqil Saviq , disinilah petaka itu mulai terjadi.

Berawal dari tendangan pojok dan sedikit kemelut di depan gawang, bola jatuh di kaki pemain lawan yang berusaha menendang tapi tidak sempurna dan liar hinggap di kaki pemain Vietnam lain dan dgn keras menendang ke gawang yang di jaga M. Aqil yg tidak bisa diantisipasi.

Gol pertama ini membuat Vietnam lebih percaya diri. Sementara Timnas Garuda tetap tidak mengendurkan intensitas serangan. Permainan tim negeri Paman Hoo tetap cenderung bertahan dan sekali-kali membangun serangan balik.

Timnas Garuda mencoba mengejar gol penyama. Tapi serangan yang di bangun selalu kandas oleh pertahanan lawan yang berlapis. Egy Maulana tidak bisa berakselerasi dengan baik karena dijaga ketat oleh barisan bek lawan.

Meski sempat bisa menerobos tapi akurasi umpan yang di kirim tidak pula bisa dimaksimalkan. Saddil pun tidak bisa pula mengeluarkan kemampuan terbaiknya dalam menusuk pertahan lawan. Sementara Anis Saghara sebagai striker bermain cukup baik juga tidak bisa menciptakan gol.

Terlihat bagaimana Vietnam dalam hal mematikan alur serangan Merah Putih begitu baik. Di sisi lain Vietnam juga sadar bahwa kalau dipaksakan bermain terbuka ini justru membahayakan mereka. Karena timnas Garuda lebih unggul soal tenaga yang memiliki waktu jeda yang lebih panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun